Pasar Rogojampi, Banyuwangi, menjadi pusat pasar digital BRI. (Foto: Muhammad Nurul Yaqin/suaraindonesia.co.id). SUARA INDONESIA, BANYUWANGI – Pasar Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi, menjadi percontohan digitalisasi pasar rakyat. Dari 467 pedagang yang ada, sebanyak 357 pedagang telah menerapkan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS). Lebih mudahnya lagi, pembeli tak hanya bisa melakukan pembayaran secara digital lewat QRIS yang tersedia di lapak-lapak pedagang, ternyata mereka juga bisa memesan bahan pokok di pasar lewat online. Pasalnya, 368 pedagang yang ada di Pasar Rogojampi, produk-produknya telah terdaftar di Pasar.id. Sebuah terobosan yang diluncurkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI. Pasar Rogojampi sempat menjadi salah satu pasar terbaik dengan transformasinya ke digital. Tidak heran jika Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga memberi apresiasi saat meninjau Pasar Rogojampi, Juli 2022, lalu. Digitalisasi yang mana para pedagang dapat bertransaksi dengan nontunai tidak luput dari komitmen BRI untuk memperluas ekosistem pasar pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta mendorongnya agar naik kelas. Transformasi digitalisasi BRI ini dirasakan manfaatnya bagi para pedagang. Hariyadi (45), salah satu pedagang di Pasar Rogojampi mengaku cukup terbantu setelah menggunakan QRIS BRI dan Pasar.id. Selain cepat juga meringankan pekerjaan. “Makin praktis sih. Apalagi kalau lagi rame itu pakai QRIS lebih cepat, pembeli tinggal scan saja. Jadi tidak perlu susah-susah cari uang kembalian,” kata pedagang busana ini, Sabtu (09/12/2023). Hal senada dikatakan pedagang lainnya, Riksa (52), selain mudah diaplikasikan, transaksi secara cashless bisa terhindar dari uang palsu yang biasanya beredar di pasar tradisional. “Karena pembayarannya dilakukan secara nontunai, jadi uang langsung masuk ke rekening kita,” ungkapnya. Dari sisi pendapatan, Riksa mengatakan ada peningkatan sejak menggunakan QRIS dua tahun terakhir, meskipun belum terlalu besar. “Ada peningkatan tapi belum banyak, karena sehari 3-4 orang saja yang bayar pakai QRIS. Tapi jika dihitung dari segi bisnis, sangat efisien,” cetusnya. Pimpinan BRI Cabang Banyuwangi, Ashri Agustian Mukti mengatakan, Pasar Rogojampi merupakan satu-satunya pasar digital terbesar BRI di Bumi Blambangan. Lokasi Pasar Rogojampi, kata daia, sangat strategis dari segi perputaran ekonominya, lantaran terletak di jalur utama berdekatan dengan bandara dan stasiun kereta api. “Pasar Rogojampi salah satu dari pasar di Kabupaten Banyuwangi dengan perputaran ekonomi yang cukup besar. Nilai transaksi QRIS di pasar ini saja kurang lebih Rp 130 juta. Tiap tahun selalu tumbuh dan berkembang,” katanya. Selain pedagang pasar, BRI juga membidik cafe, pusat keramaian dan juga warung-warung tradisional untuk mulai beralih dari pembayaran konvensional menjadi pembayaran nontunai. “Upaya transformasi ke digital ini tidak lain untuk mengantarkan UMKM naik kelas. Dengan QRIS pelaku UMKM bisa menjangkau pasar yang lebih luas,” ungkapnya.» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Imam Hairon