Prestasi UMKM Binaan BRI di Banyuwangi dalam Menembus Pasar Ekspor Menjadi Sukses

by -112 Views

Kejaya Handicraft, merek usaha mikro, menengah, dan kecil (UMKM) di Banyuwangi yang merupakan binaan Bank Rakyat Indonesia (BRI), telah berhasil mencapai prestasi luar biasa dengan berhasil menembus pasar ekspor.

Didirikan pada tahun 1998, UMKM di Desa Tambong, Kecamatan Kabat, Banyuwangi ini telah mencatatkan prestasi gemilang dalam dunia kerajinan, bukan hanya di tingkat nasional tetapi juga di pasar internasional.

UMKM ini memiliki kualitas ekspor dan telah berhasil mengirimkan beberapa jenis produknya ke beberapa negara seperti Amerika, Polandia, Inggris, Italia, Malaysia, Thailand, Hawai dan Jamaika.

Kejaya Handicraft menggunakan bahan alam sebagai produk kerajinan. Beberapa jenis bahan yang dapat diolah di antaranya rotan, limbah pisang, tapas (pelepah kelapa), batok kelapa, bambu, dan kayu.

Produk-produk ramah lingkungan ini diubah menjadi berbagai kerajinan seperti tas, topi, tempat buah, nampan, asbak, tempat gadget, kalimba, marakas, hingga souvenir.

Kejaya Handicraft berhasil menyerap 200 tenaga kerja lokal, yang sebagian besar adalah ibu rumah tangga. Para ibu ini memproduksi hasil kerajinan di rumah produksi yang ada di Kabat.

Pemilik Kejaya Handicraft, Khotibin, menyatakan bahwa tidak semua produk dikirim ke luar negeri, hanya beberapa produk tertentu yang diminati pasar dunia.

Dengan harga yang terjangkau dan kualitas produk yang baik, Kejaya Handicraft diminati oleh masyarakat lokal maupun mancanegara.

Keberhasilan Kejaya Handicraft hingga dikenal di luar negeri tidak lepas dari peran berbagai pihak. Banyak instansi yang telah mendorong Kejaya Handicraft untuk menjajaki pasar ekspor.

Salah satunya, BRI, produk Kejaya Handicraft telah dipamerkan dalam acara UMKM EXPO (RT) BRILianpreneur yang diadakan oleh BRI di Jakarta pada 2022. Melalui pendampingan yang dilakukan oleh BRI, omzet penjualan Kejaya Handicraft meningkat.

Ibin mengatakan bahwa dia menjadi nasabah BRI sejak 2019 dan terakhir kali ikut serta dalam pameran pada 2022 di Jakarta. Hal ini berdampak pada peningkatan omzet UMKM dan membantu mengenalkan produk mereka ke pasar yang lebih luas.

Ibin mengakui bahwa tidak mudah merintis usaha. Sebelum merintis usaha ini, Ibin adalah buruh kerajinan di Bali. Namun, berkat keuletannya, bisnisnya berkembang dan jaringannya di Bali menguntungkannya untuk mengenal para pembeli dari berbagai negara.

Pada tahun 2000, Ibin mengenal pembeli dari Inggris, dan tahun 2002, ia menjalin kerjasama dengan pembeli dari Amerika. Keberhasilan Ibin diuji pada tahun 2008 ketika bisnisnya terpuruk karena pembelian yang sedikit. Namun, keberuntungan masih berpihak padanya ketika ada seseorang dari luar negeri yang menyelamatkan bisnisnya.

Selama pandemi Covid-19, Ibin menciptakan produk baru seperti souvenir parfum dengan jangkauan pasar yang luas. Saat ini, Kejaya Handicraft pulih pasca pandemi dan pesanan dari luar negeri pun mulai berdatangan meskipun belum stabil seperti sebelumnya.

Kejaya Handicraft kini memiliki galeri sendiri di Jalan Raya Banyuwangi – Jember, Kelurahan Kedayunan, Kecamatan Kabat, Banyuwangi, yang difungsikan sebagai pusat oleh-oleh khas Banyuwangi.

Pimpinan BRI Cabang Banyuwangi, Ashri Agustian Mukti, mengaku bangga atas prestasi Kejaya Handicraft dan berkomitmen untuk terus memberikan pendampingan kepada UMKM binaan melalui mantri di lapangan.