Tingginya Kasus Bunuh Diri di Malang Perlu Dukungan Sistem, Menurut Psikolog dari RSJ Lawang

by -124 Views

Pemberitaan kasus bunuh diri atau percobaan bunuh diri, telah menjadi isu hangat di tengah masyarakat, terutama di Malang, Jawa Timur.

Kasus terbaru melibatkan seorang mahasiswi Universitas Brawijaya yang loncat dari lantai 12 Gedung Fakultas Ilmu Komputer pada Kamis, 14 Desember 2023. Selain itu, ada juga kasus seorang pria yang ditemukan gantung diri di Kebun Jeruk Desa Tawangargo, Kecamatan Karangploso, pada Sabtu, 16 Desember 2023.

Data dari Satreskrim Polres Malang menunjukkan bahwa selama tiga tahun terakhir, yakni dari Januari 2021 hingga 2023, terdapat 43 kasus bunuh diri di Kabupaten Malang yang ditangani oleh Polres Malang. Mayoritas korban berusia antara 41 hingga 50 tahun.

Psikolog RSJ dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang, Kabupaten Malang, Daisy Prawitasari Poegoeh mengungkapkan bahwa untuk mencegah kejadian bunuh diri, diperlukan sistem dukungan dari orang terdekat. Hal ini karena kebanyakan kasus bunuh diri dipicu oleh depresi dan ketidakmampuan untuk berbagi cerita. Oleh karena itu, peran orang terdekat sangat penting dalam memberikan dukungan pada orang yang memiliki kecenderungan bunuh diri.

Daisy juga menambahkan bahwa kebanyakan orang yang mengalami depresi akan sulit menerima masukan terkait kesehatan mental. Maka dari itu, peran orang terdekat sangat dibutuhkan untuk memberikan pemahaman dengan pendekatan emosional agar orang tersebut dapat keluar dari depresi.