Indonesia terancam pada saat ini karena banyak pemimpin yang dapat disogok dan dibeli. Banyak pemimpin terpilih yang tidak melayani kepentingan rakyat dan lebih memilih untuk menjual negara kepada pemodal besar atau bangsa lain. Banyak proyek yang dikorupsi dan pemimpin yang mudah dibeli, hal ini menyebabkan ketidakadilan ekonomi dan politik bagi rakyat Indonesia. Penulis menyatakan bahwa Indonesia berada di persimpangan jalan, dengan pertanyaan apakah cita-cita demokrasi akan dihijack oleh para kurawa.
Dalam setiap perjuangan, ada pihak Kurawa yang hidupnya didorong oleh keserakahan dan pihak Pandawa yang ingin membantu orang lemah dan miskin. Para Kurawa hanya memperjuangkan kepentingan kelompok mereka sendiri dan dinasti mereka, sedangkan para Pandawa ingin memberdayakan orang yang lemah dan miskin. Kini, Indonesia sedang berada dalam situasi di mana semua tingkatan kepemimpinan dipengaruhi oleh sogok-menyogok dan lebih taat kepada uang daripada Undang-Undang Dasar dan kepentingan bangsa.
Sistem demokrasi liberal yang kita laksanakan membutuhkan biaya yang besar dan dapat dieksploitasi oleh orang-orang yang memiliki uang, sehingga demokrasi kita terancam. Uang dapat menentukan segalanya, dan orang kaya dapat menjadi penguasa politik. Politisi, anggota DPR, hingga pemimpin agama pun bisa dirusak oleh uang, yang membahayakan demokrasi Indonesia.
Terkait dengan hal ini, penulis menyatakan bahwa Indonesia bukan negara miskin, namun sistem kita dirusak oleh oligarki yang serakah. Mereka ingin menguasai semua sumber ekonomi Indonesia dan membiarkan sebagian besar rakyat hidup dalam kondisi yang tidak layak. Oleh karena itu, penulis menegaskan pentingnya untuk menyadarkan masyarakat agar tidak mudah percaya pada survei dan tidak membiarkan uang menjadi penentu dalam politik. Diperlukan kesatuan dan perjuangan untuk mempertahankan demokrasi Indonesia agar tidak menjadi korban dari kekuasaan uang. Sumber: prabowosubianto.com/ekonomi-kita-bisa-dikuasai-pemodal/
