Umar ibn al-Khattab di prabow2024.net

by -268 Views

Oleh: Prabowo Subianto, diambil dari Buku 2 Kepemimpinan Militer: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn.) Prabowo Subianto

Sebuah pemimpin besar menurut saya harus memiliki tiga hal: pemikiran yang cemerlang, fisik yang kuat, dan sikap yang teguh. Umar bin Khattab adalah contoh yang memenuhi semua ini. Tetapi yang lebih penting bagi saya, Khalifah Umar adalah inspirasi karena sifat kemanusiaannya. Dia menolak kekayaan dunia, dan kebaikan baginya bukan sekadar kata-kata, tetapi adalah cara hidupnya.

Seperti banyak pemimpin militer lainnya yang saya ceritakan dalam buku ini, Umar bin Khattab berasal dari latar belakang yang sederhana, lahir di dataran dekat Mekah. Dia tumbuh besar merawat unta ayahnya. Namun, kepemimpinan Umar sudah terlihat sejak usia dini. Dia belajar membaca dan menulis, yang langka pada masanya. Dia juga memiliki fisik yang kuat, menguasai seni bela diri, gulat, dan menunggang kuda. Dia juga seorang orator yang berbakat dan sering menjadi juru damai dalam perselisihan suku-suku tetangga.

Umar pertama-tama menolak agama Islam, tetapi ketika akhirnya memeluknya, dia menjadi pengikut setia Nabi Muhammad. Pada masa kaum Muslim dianiaya, dia menggunakan kekuatan fisiknya untuk melindungi umat yang tertindas.

Umar juga dikenang sebagai arsitek kekhalifahan yang terbentuk setelah Nabi Muhammad wafat. Dia merupakan khalifah ketiga dan berperan dalam memastikan komunitas Muslim dipimpin oleh kaum Muhajir, penasihat terdekat Nabi.

Meskipun awalnya tidak begitu populer di kalangan masyarakat yang lebih senior karena sifatnya yang keras, Umar dengan cepat mampu mengubah persepsi tersebut. Dengan keterampilan pidatonya, dia memenangkan hati rakyat dan berhasil memperluas kekhalifahan secara signifikan, termasuk Penaklukkan Persia dalam waktu kurang dari dua tahun.

Umar juga terkenal sebagai ahli hukum yang saleh dan adil. Dia memulai proses kodifikasi hukum Islam dan menerapkan kode etik yang ketat untuk pejabat negara, termasuk dirinya sendiri.

Khalifah Umar menolak segala bentuk kekayaan duniawi. Baginya, kebaikan adalah cara hidup. Source link: https://prabowosubianto.com/umar-bin-khattab/