Warga Banyuwangi Berduyun-duyun Mengunjungi Pasar Murah

by -257 Views

Pasar Murah di Gesibu Blambangan, Banyuwangi, Kamis (21/12/2023). (Foto: Muhammad Nurul Yaqin/Suara Indonesia)

SUARA INDONESIA, BANYUWANGI – Kerumunan warga terlihat antusias membeli kebutuhan pokok di Pasar Murah yang digelar Disperindag Provinsi Jatim bersama Pemkab Banyuwangi, di Gesibu Blambangan, Kamis (21/12/2023).

Puluhan orang tampak silih berganti, membeli bahan sembako yang dijual murah di lokasi tersebut. Mulai beras, telur, gula, minyak goreng hingga ikan siap goreng.

Pasar murah dalam rangka stabilitas harga jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) ini, melibatkan sejumlah stakeholder. Mulai Bulog, Perpadi, Diskopumdag, UMKM, ritel modern, hingga Dinas Perikanan Banyuwangi.

Dalam pasar murah itu, gula pasir dijual dengan harga Rp 15.500 per Kg, beras medium 5 Kg dibanderol Rp 51 ribu, minyak goreng berbagai merk Rp 13 – Rp 14 ribu per liter, dan telur Rp 24 ribu per Kg.

“Pasar murah ini tujuannya untuk menjaga inflasi dan keterjangkauan masyarakat untuk bisa membeli bahan komoditas tersebut,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Banyuwangi, Mujiono, usai meninjau pelaksanaan Pasar Murah, Kamis (21/12/2023).

Mujiono mengatakan, pasar murah ini sudah kali kedua berkolaborasi dengan Pemprov Jatim yang sebelumnya diselenggarakan di Terminal Pariwisata Terpadu Banyuwangi, Rabu (6/12/2023) lalu.

“Pelaksanaan pasar murah kali ini dilangsungkan selama dua hari. Dalam rangka untuk menghadapi Nataru, yang biasanya harga bahan pokok cenderung naik,” tambahnya.

Makanya, lanjut Mujiono, pasar murah terus digalakkan untuk mengantisipasi lonjakan harga.

“Karena, ketika kebutuhan masyarakat tercukupi maka harga tidak akan melonjak tinggi,” sambung dia.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskopumdag) Banyuwangi, Nanin Oktaviantie menambahkan, bahan pokok yang ada di pasar murah disesuaikan dengan kebutuhan warga.

Ia mengatakan, diantaranya 200 kilogram telur disiapkan per hari, minyak goreng 200 karton, yang mana per karton isi 12 liter, terus ada gula sebanyak 200 kilogram.

“Beras dari Bulog itu per hari lebih dari 2 ton. Biasanya jika kurang ditambahkan kembali untuk mencukupi kebutuhan masyarakat,” ujar Nanin.

Berdasarkan analisa Diskopumdag, kebutuhan pokok jelang Nataru terpantau fluktuatif. Nanin mencontohkan, beberapa seperti bawang merah, merangkak naik di harga Rp 30 ribu – Rp 35 ribu.

Kemudian cabe rawit di 15 pasar tradisional yang ada di Banyuwangi sempat menyentuh harga Rp 80 ribu, dan kini sudah turun di angka Rp 72 ribu sampai Rp 75 ribu per kilogram.

Harga telur juga demikian, awalnya Rp 30 ribu kini kembali turun di harga Rp 26 ribu per kilogram. Sementara harga beras masih stabil di kisaran harga Rp 14 ribu – Rp 16 ribu per kilogram.

“Harga bahan pokok ini kami pantau terus. Komoditi apa yang naik di masyarakat, sehingga antisipasinya kita support dengan produk yang sama,” tandas Nanin. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta: Muhammad Nurul Yaqin
Editor: Mahrus Sholih