Kesulitan dalam Memilih dan Berjuang

by -87 Views

Dalam 20 tahun terakhir perjalanan politiknya, Prabowo Subianto menyampaikan pesan yang hampir sama dengan yang terdapat dalam bukunya. Dia seringkali dibayangi oleh fitnah lawan-lawannya, yang menggambarkan dirinya sebagai orang yang haus akan kekuasaan dan suka menggunakan kekerasan. Padahal, sebagai seorang mantan prajurit yang mengerti perang, ia selalu mengutamakan jalan damai. Fitnah-fitnah tersebut adalah bagian dari politik yang keji dan menyedihkan.

Prabowo juga membantah tuduhan bahwa ia ingin menutup semua gereja di Republik Indonesia, karena sebagian keluarganya adalah Kristen dan banyak orang di sekitarnya yang beragama Nasrani. Ia juga menegaskan bahwa telah mempertaruhkan nyawanya dan banyak anak buahnya dari berbagai suku dan agama dalam melindungi rakyat Indonesia.

Meskipun ia telah difitnah, Prabowo meminta para pendukungnya untuk tetap tenang dan tidak merespon dengan kemarahan. Ia mengajak untuk mengambil langkah untuk menghadapi hari-hari yang akan datang dengan landasan konstitusional. Meskipun memahami adanya campur tangan asing, Prabowo menekankan pentingnya kepercayaan pada kekuatan sendiri.

Ia juga menyoroti perlunya kebersamaan dan kesatuan untuk sukseskan demokrasi, serta membangun alternatif pilihan yang baik bagi rakyat. Prabowo menjelaskan bahwa bangsa Indonesia harus saling mengingatkan, mendukung, dan menjaga untuk mencegah ketidakadilan.

Prabowo berpendapat bahwa rakyat Indonesia masih memiliki cita-cita yang luhur dan harga diri, serta menolak untuk menjadi kacung atau budak. Ia menyerukan untuk mengatakan yang benar dan yang salah, serta bertindak jika mampu mengubah kondisi yang tidak benar.

Sumber: Tautan Sumber