Kepemimpinan dari Letnan Jenderal TNI (Purn) Sutiyoso

by -91 Views

Oleh: Prabowo Subianto [diambil dari Buku Kepemimpinan Militer 1: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto]

Pak Sutiyoso lulus dari Akademi ’68. Sebagai seorang junior, tentu saja saya pernah melihat Pak Sutiyoso dari kejauhan di Kopassus. Dia berada di Grup 2 di Magelang. Saya berada di Grup 1 di Cijantung dan di Batujajar. Sebenarnya, kami tidak sering berurusan atau berpapasan dalam pelayanan, tetapi yang saya ketahui adalah bahwa dia terlibat dalam berbagai operasi, termasuk operasi infiltrasi di Timor Timur di bawah Pak Dading Kalbuadi.

Pak Sutiyoso dikenal sebagai seseorang yang penuh dengan humor. Seorang orang lapangan dengan banyak operasi. Juga sangat terkenal dengan hobi menembak target bergerak.

Pada saat itu, ketika dia masih seorang Kolonel yang menjabat sebagai Asisten Operasi Kopassus, dia menelepon saya. Pada saat itu saya masih menjadi Komandan Brigade 17 Parasut. Dia berkata, “Prabowo, saya mengusulkan kepada Pak Tarub agar kamu menjadi Komandan Pusdikpassus di Batujajar.”

Tentu saja saya bercita-cita menjadi Komandan Brigade 17 Parasut yang sangat bergengsi. Pusat Pendidikan di Batujajar juga sangat bergengsi. Semua pasukan parasut, dan semua pasukan khusus Indonesia harus melalui Batujajar. Jadi jika saya ingin melakukan yang terbaik untuk TNI dengan memengaruhi kualitas pasukan elit Indonesia, saya harus dapat meningkatkan kurikulum dan kualitas pelatihan serta pelatih di Batujajar. Itulah mengapa saya setuju dengan permintaan Pak Sutiyoso untuk kembali ke Kopassus dan menjadi Komandan Pusdik.

Saat saya menjadi Komandan Pusdikpassus, dia sangat mendukung saya. Saat dia menjadi Asisten Operasi di Kostrad, saat saya menjadi Komandan Brigade, kita berdua berada di bawah kepemimpinan Pangkostrad. Pak Sutiyoso adalah orang yang sangat patriotik. Dia adalah merah putih. Dia juga sangat pandai dalam bercanda. Itulah jenis senior, mentorku yang telah membimbing saya selama saya di militer.