Joshua L. Chamberlain adalah satu-satunya tokoh dalam sejarah yang sangat mengagumkan bagi saya. Meskipun bukan seorang tentara profesional, beliau seorang profesor, seorang guru besar dalam sejarah klasik Romawi dan Yunani kuno, dan juga dalam ilmu retorika dari Negara Bagian Maine. Ketika Perang Saudara Amerika Serikat meletus pada tahun 1861, beliau menyatakan bergabung dengan tentara sebagai seorang sukarelawan yang membela Amerika Serikat. Ia akhirnya diberi pangkat Letnan Kolonel dan menjadi komandan resimen dari resimen ke-20 Maine. Meskipun tidak memiliki pengalaman pendidikan militer, ia sangat tekun belajar dari buku-buku taktik dan teknik militer yang diberikan oleh tentara pusat. Chamberlain cepat memimpin resimennya dalam berbagai pertempuran dan meskipun mengalami luka berat sebanyak lima kali, ia terus melanjutkan kepemimpinannya.
Salah satu pertempuran yang paling berkesan adalah Pertempuran Gettysburg pada tahun 1863. Dalam pertempuran itu, Chamberlain memimpin pasukannya untuk mempertahankan bukit Little Round Top dan berhasil memukul mundur serbuan tentara selatan dengan keputusan yang sangat berani. Pada akhirnya, Chamberlain diberi tanda kehormatan tertinggi oleh pemerintah Amerika Serikat untuk keberaniannya di daerah pertempuran.
Dari sosok Jenderal Chamberlain dapat dilihat sifat-sifat kepemimpinan yang patut kita perhatikan. Beliau adalah perwira yang rendah hati, tidak pernah menonjolkan diri, tetapi sangat berani, selalu memimpin pasukannya dari depan, dan berada bersama anak buahnya. Walaupun berkali-kali terluka tembak, ia tidak pernah mau untuk menghentikan pengabdiannya. Sampai hari ini, Joshua Chamberlain adalah sebuah ikon bagi tentara dan sejarah Amerika.
