Berjuang Sama Saya Mayor Jenderal TNI (Purn) Suhartono Suratman

by -85 Views

Tono Suratman adalah junior saya yang lebih muda satu tahun. Kami sering bersama. Meskipun berbeda satu tahun, saya sangat dekat dengannya. Bisa dikatakan bahwa dia seperti adik kandung saya sendiri. Saat kami masih bujang, kami sering tinggal di rumah orang tua saya di Kebayoran Baru, di Jalan Kertanegara nomor 4. Saat itu, saya sebagai Danki, dan dia sebagai Danton 1, akhirnya kami berangkat bersama ke Timor Timur. Dia ikut di Nanggala 28. Saya dengan nama sandi Kancil, dan dia memimpin peleton 1 dengan nama sandi Kancil Satu. Di situlah saya melihat bagaimana Pak Tono sebagai perwira lapangan.

Sejak muda, sejak menjadi taruna, Pak Tono sangat aktif dalam olahraga. Pernah menjadi anggota tim nasional anggar. Dia juga menjadi anggota tim renang di AKMIL. Dia juga merupakan penembak yang hebat. Saat menjadi perwira muda di Kopassus pun, dia menonjol. Saat saya menjadi Wakil Komandan Den-81, saya merekomendasikan kepada Pak Luhut selaku Komandan Den-81 untuk mengangkat Pak Tono sebagai Komandan Pasukan Katak Den-81. Sejak itu, saya sering sekali pergi beroperasi bersama Pak Tono Suratman.

Dalam perjalanan kariernya, dia akhirnya menjadi komandan grup Parako di Kopassus. Dia juga menggantikan saya sebagai Danpusdikpassus. Kemudian dia juga memimpin satuan tugas Rajawali yang terdiri dari kompi-kompi terbaik dari semua Kodam. Kompi-kompi tersebut dilatih khusus dalam taktik-taktik anti gerilya yang disebut latihan pasukan pemburu. Setelah dilatih, satuan tugas Rajawali diturunkan di Timor Timur. Satgas ini sangat efektif. Rajawali pemburu inilah menjadi cikal bakal dari Batalyon Raider yang dibentuk oleh Jenderal Ryamizard Ryacudu sebagai Kepala Staf Angkatan Darat.

Yang ingin saya ceritakan dalam penilaian ini, saya katakan Pak Tono dalam perjalanannya, selain menjadi atlet anggar, dia juga penembak yang jitu. Dia juga perenang yang hebat, sehingga dia memimpin Pasukan Katak di Detasemen 81. Jabatannya adalah komandan Tim Pasukan Katak. Latihannya dengan Kopaska Angkatan Laut. Selain itu, dia juga penyelam dan penerjun freefall yang hebat.

Biasanya seseorang yang jago freefall, tidak pandai menyelam, atau sebagai penyelam tidak bagus dalam freefall. Tapi Pak Tono mahir dalam freefall dan juga menyelam sebagai Pasukan Katak. Pak Tono juga mahir dalam karate, sehingga saya katakan bahwa dia merupakan Perwira Angkatan Darat yang bisa menjadi contoh dan idola bagi anak buah dan bagi generasi penerus.

Pada saat saya menjadi Menteri Pertahanan, kami bertekad untuk memperbaiki SMA Taruna Nusantara yang merupakan bentukan dan di bawah naungan Kementerian Pertahanan. SMA Taruna Nusantara dibentuk oleh Pak Benny Moerdani. Saat itu saya sebagai perwira muda, Mayor, ikut menyusun konsep awal SMA Taruna Nusantara untuk Pak Benny Moerdani.

Pada saat saya jadi Menteri Pertahanan, saya mencari orang yang cocok untuk menjadi kepala sekolah. Saya bertanya, “Apakah Pak Tono Suratman bersedia menjadi Kepala Sekolah SMA Taruna Nusantara?”

“Pak Tono menjawab, “Bersedia.”

Bayangkan, jiwa besar dan patriotisme orang ini. Dia sempat menjadi asisten pengamanan Kepala Staf Angkatan Darat. Dia sempat menjadi Pangdam Kalimantan. Dia sudah pensiun, tetapi bersedia menjadi kepala sekolah SMA Taruna Nusantara. Dia menilai SMA Taruna Nusantara sebagai wadah pembentukan kader-kader unggul untuk bangsa dan negara. Wadah pembentukan calon-calon perwira tinggi yang unggul. Pak Tono adalah junior saya yang juga layak untuk dipelajari kepemimpinannya oleh generasi penerus.

Bagi perwira muda yang bercita-cita menjadi perwira komando yang baik, Anda harus melatih anak buah Anda dalam bela diri dan keahlian menembak. Jika mereka mampu menembak dengan baik, dan bisa melakukan bela diri yang baik, mereka akan menjadi tentara yang baik. Keberanian harus diajarkan dan ditanamkan dalam diri prajurit melalui pelatihan yang realistis. Seni bela diri melatih manusia untuk berani, mampu mengatasi rasa takut dan menahan rasa sakit.

Sumber: https://prabowosubianto.com/berjuang-sama-saya-mayor-jenderal-tni-purn-suhartono-suratman/

Source link