Kepemimpinan Jenderal TNI (Purn) Wismoyo Arismunandar

by -83 Views

Saya pertama kali bertemu dengan Pak Wismoyo Arismunandar saat saya bergabung dengan Kopassandha. Beliau menjabat sebagai Wakil Asisten Pengamanan (Waaspam) Danjen Kopassandha berpangkat Letkol, sedangkan saya saat itu masih Letnan Dua.

Pada awalnya, kami hanya tahu bahwa beliau adalah ipar Pak Harto. Istri beliau adalah adik Ibu Tien Soeharto. Awalnya kami tidak begitu dekat dengannya. Tapi pada tahun 1978, beliau menjadi Komandan Grup 1 Para Komando dari Kopassandha. Dengan demikian, beliau menjadi komandan grup kami. Saya pada saat itu adalah komandan Kompi 112. Itu saat saya mulai mengenal sosok Pak Wismoyo Arismunandar.

Beliau adalah seorang komandan yang banyak memengaruhi saya. Ajaran-ajaran beliau memengaruhi pribadi saya. Ajaran utama beliau kepada anak buahnya, selain patriotisme yang menjadi ciri khas angkatan ’45, adalah harus selalu berpikir, berbuat, dan bertutur kata yang baik. Jangan izinkan kamu berpikir buruk terhadap orang lain. Itu ajaran beliau yang selalu melekat dalam hati saya.

Beliau juga selalu mengutamakan semangat dan kegembiraan. Karena itu, beliau selalu mendorong agar semangat saat bertepuk tangan. Banyak senior dan rekan-rekannya yang mengejek beliau karena begitu perhatiannya beliau terhadap persoalan tepuk tangan ini. Padahal menurut saya, hal kecil seperti itu penting untuk menggembirakan hati dan memberikan semangat kepada pasukan dan diri kita sendiri.

Di samping memberikan ajaran-ajaran filosofis, beliau juga selalu memberikan contoh, teladan. Beliau tetap mau melakukan latihan terjun payung di Lampung bersama pasukannya, meskipun lututnya sedang cedera.

Filosofi yang saya terima dari ajaran Pak Wismoyo adalah bahwa orang berani harus gembira dan semangat. Seorang pemimpin harus bisa menciptakan suasana yang gembira. Karena itu Pak Wismoyo selalu menganjurkan agar pemimpin berada di tengah anak buahnya saat berkumpul, dan ikut bergembira dengan mereka.

Ajaran beliau selanjutnya adalah ‘ojo ngerasani wong’, yang berarti jangan menjelekkan orang lain. Beliau juga sering mengutip nasihat Pak Harto: “Ojo adigang, adigung adiguna”, yang intinya adalah jangan sombong.

Selain itu, beliau juga sangat aktif dalam olahraga, renang, voli, dan menembak. Beliau termasuk dalam orang yang mendorong saya untuk belajar menembak, yang sangat penting bagi anggota Korps Infanteri seperti saya.

Hal yang paling mengesankan bagi saya adalah saat beliau mempersiapkan saya untuk operasi pertama saya sebagai Komandan Kompi. Beliau mengingatkan saya untuk dekat kepada Tuhan yang Mahakuasa, dan bahkan memberikan saya sejadah untuk saya bawa selama bertugas.

Kesemua ajaran dan teladan dari Pak Wismoyo itu sangat berharga bagi saya dan telah saya terapkan dalam kepemimpinan saya, bahkan di partai GERINDRA. Saya selalu berusaha menciptakan lingkungan yang gembira, riang, dan tidak boleh suasana sepi saat berkumpul. Saya juga selalu mengingatkan diri saya untuk tidak pernah menjelekkan orang lain, dan selalu dekat kepada Tuhan dalam menjalankan tugas saya sebagai pemimpin.

Sumber: https://prabowosubianto.com/kepemimpinan-jenderal-tni-purn-wismoyo-arismunandar/

Source link