Pelatih Kapten (Purn) Abdullah Haruman

by -91 Views

Oleh: Prabowo Subianto [diambil dari Buku Kepemimpinan Militer 1: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto]

Di antara para bintara yang paling memengaruhi saya adalah Haruman. Saya mengenalnya ketika beliau menjadi Bintara Peleton di Grup 1 Parako dengan pangkat Serka. Beliau memiliki sabuk hitam karate, merupakan pelatih senior di PPS Betako Merpati Putih, mahir dalam menembak senapan, dan sangat ahli dalam taktik antigerilya dan teknik bertempur.

Meskipun kami tidak berada dalam satu kompi, kami bersama dalam Grup 1 Parako. Beliau ikut melatih kami para perwira, seperti latihan karate, Merpati Putih, dan latihan menembak.

Selain itu, meskipun secara organik beliau tidak pernah berada dalam pasukan saya, baik di peleton maupun kompi, saat kami ditugaskan dalam Tim Nanggala 10 pada operasi di Timor Timur tahun 1976, kami pernah melakukan gerakan bersama.

Dalam beberapa aksi, saya sering kali berada dekat dengan Haruman. Saya ingat kami pernah berada pada posisi paling depan. Akhirnya kami menjadi ujung tombak gerak maju pasukan.

Saya masih ingat dengan jelas, saat terjadi aksi tembak-menembak dengan musuh, beliau mengajarkan kepada saya teknik tembak gerak. Beliau selalu memberi instruksi kepada saya untuk menyusul ketika dia sudah sampai di sebuah pohon tertentu. Dan ketika dia sudah menembak, saya diminta untuk segera mencapai pohon tersebut.

Beliau tenang, berani, cool, dan memberikan arahan walaupun kami memiliki pangkat lebih tinggi. Saat perebutan wilayah Lebos, beliau berada posisi paling depan. Beliau merayap hingga sampai ke tempat penjaga musuh. Tanpa suara tembakan, beliau merebut senjata dan mematahkan leher musuh itu dalam senyap di kegelapan malam. Kami melihat sendiri tindakan beliau.

Haruman adalah seorang bintara yang sangat unggul. Saya merasa bahwa saya benar-benar dididik dan dilatih oleh seorang bintara. Bukan hanya dalam latihan, tetapi dalam aksi nyata, yaitu dalam operasi. Saya tidak akan pernah melupakannya.

Saya menyimpulkan bahwa tentara yang unggul di medan perang biasanya unggul di masa damai, terutama dalam seni bela diri dan menembak. Itu adalah dua keterampilan dasar yang harus dikuasai oleh semua prajurit Angkatan Darat. Bagi para perwira muda yang ingin menjadi perwira komando yang baik, Anda harus melatih anak buah Anda dalam seni bela diri dan keahlian menembak. Jika mereka mahir menembak dan memiliki keahlian bela diri, mereka akan menjadi tentara yang baik. Keberanian harus diajarkan dan tertanam dalam diri prajurit melalui pelatihan yang realistis. Seni bela diri melatih manusia untuk berani, mampu mengatasi rasa takut, dan menahan rasa sakit.

Sumber: https://prabowosubianto.com/pelatih-kapten-purn-abdullah-haruman/

Source link