Pemkab Situbondo Siapkan 10 Ton Beras Untuk Operasi Pasar di Pendopo Warga Perkotaan

by -69 Views

Pemerintah Kabupaten Situbondo Melakukan Operasi Pasar untuk Stabilkan Harga Beras
Syamsuri – 02 Maret 2024 | 13:03 – Dibaca 166 kali

Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Situbondo, Edi Wiyono, saat mengecek OP beras murah di Pendopo Situbondo. (Foto: Syamsuri/Suaraindonesia.co.id)

SUARA INDONESIA, SITUBONDO – Pemerintah Kabupaten Situbondo melalui Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) setempat terus melakukan langkah-langkah agar bisa menekan stabilitas harga beras di pasaran. Salah satunya adalah mengadakan Operasi Pasar beras murah di 34 desa yang tersebar di 17 kecamatan. Kali ini, pelaksanaan OP dilaksanakan di Pendopo Aryo Situbondo dengan total beras yang disediakan sebanyak 10 ton untuk melayani pembelian warga di daerah perkotaan.

“Operasi pasar ini dilakukan atas adanya keluhan dari masyarakat setempat, karena harga beras mengalami kenaikan yang cukup signifikan,” kata Edi Wiyono, Kepala Diskoperindag Kabupaten Situbondo, Sabtu (02/03/2024).

Edi Wiyono menjelaskan bahwa setelah banyak keluhan dari masyarakat terkait naiknya harga beras di pasaran, Diskoperindag langsung menyurati Bulog agar melakukan operasi pasar di masing-masing kecamatan dengan harga jual yang lebih murah dibandingkan dengan harga yang ada di pasaran.

Pelaksanaan OP ini telah dimulai sejak 26 Februari 2024 lalu hingga 8 Maret 2024 atau sebelum Ramadan 1445 H. Tujuannya adalah agar harga beras di pasaran stabil dan mengurangi beban masyarakat akibat mahalnya harga beras.

Pemerintah Kabupaten Situbondo melalui Diskoperindag menyurati Bulog untuk mengadakan operasi pasar dengan harga beras lebih murah dibandingkan dengan harga di pasaran.

“Dengan adanya operasi pasar ini, harga beras mulai berangsur turun,” ujar Edi saat diwawancarai di Stand OP tambahan Pendopo Situbondo.

Edi menyebutkan bahwa setiap pelaksanaan OP, Bulog menyediakan 5 Ton beras untuk dijual ke masyarakat dengan harga per kilogramnya sebesar Rp 10.300. Masyarakat yang datang dapat membeli beras yang sudah dikemas dalam kantong plastik berisi 5 kilogram dengan harga Rp 51.500.

“Setiap warga yang ingin membeli beras harus menunjukkan KTP, dan satu orang hanya dapat membeli maksimal 2 sak atau 10 kilogram saja,” jelasnya.

Selain OP di 17 kecamatan, pihak juga membuka stand OP tambahan yang ditempatkan di Pendopo Aryo Kabupaten Situbondo dengan total beras yang disediakan sebanyak 10 Ton.

“Pelaksanaan OP di pendopo kali ini merupakan OP ekstra karena banyak warga di perkotaan tidak mendapatkan saat mengantri di desa dan kecamatan. Oleh karena itu, kami adakan OP ekstra di Pendopo Aryo ini agar penjualannya adil dan merata,” ungkapnya.

Edi berharap tidak ada oknum yang memanfaatkan Operasi Pasar beras murah ini dengan menjual kembali beras yang telah dibeli.

“Pihaknya berharap beras yang dibeli dari OP ini tidak dioplos atau dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi. Jika ada yang ketahuan melakukannya, kita tidak akan segan-segan untuk menindak tegas penjualnya,” tegasnya.

Kenaikan harga beras di pasaran menurut Edi disebabkan oleh banyaknya daerah yang masih belum panen raya atau gagal panen akibat cuaca ekstrem.

“Daerah yang sudah panen raya seperti di kabupaten Situbondo menjadi sasaran pembelian beras dari luar daerah,” tambahnya.

Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta: Syamsuri
Editor: Mahrus Sholih