Warga Heboh Setelah Menemukan Mayat di Kamar Mandi Masjid, Diperkirakan Meninggal karena Serangan Jantung

by -113 Views

Mayat di kamar mandi Masjid Siti Aminah, Desa Sungai Lipai, Kecamatan Gunung Sahilan, Kabupaten Kampar, Riau. (Foto: Istimewa)

SUARA INDONESIA, KAMPAR – Warga Desa Sungai Lipai, Kecamatan Gunung Sahilan, Kabupaten Kampar, Riau, dihebohkan penemuan mayat di dalam kamar mandi Masjid Siti Aminah, Jumat (29/3/2024).

Kapolsek Kampar Kiri, Kompol M Daud, membenarkan peristiwa tersebut. Ia mengatakan bahwa mayat berjenis kelamin laki-laki itu ditemukan oleh warga setempat.

“Kami melakukan cek identitas korban, yaitu Agus Salim Tarigan (62) warga Kelurahan Telaga Sam Sam, Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (30/3/2024).

Daud mengungkapkan, korban ditemukan dalam keadaan terbaring di lantai kamar mandi. Warga menemukan korban sudah tidak bernyawa.

“Korban ditemukan dalam keadaan terbaring di lantai sudah tidak bernyawa dan sedang buang air besar. Diduga korban mengalami serangan jantung,” imbuhnya.

Daud menjelaskan, informasi yang ia terima merupakan informasi dari masyarakat. Warga melaporkan kejadian itu ke Polsek Kampar Kiri. Personel yang piket langsung ke TKP. Dan benar ada mayat yang terbaring di kamar mandi Masjid.

Menurutnya, korban ditemukan oleh Lukman (34), yang saat itu mencari pemilik kendaraan truk pengangkut CPO. Truk berkelir kuning itu terparkir di pintu masuk masjid dan menghalangi jalan masuk. Mesin kendaraan juga menyala dan pintu terkunci.

“Kemudian Lukman mencari supir truk hingga ke dalam sebuah kamar mandi masjid. Dan korban ditemukan sudah tergeletak tak bernyawa di lantai kamar mandi tersebut,” paparnya.

Dari keterangan saksi, kata Daud, kondisi korban sedang buang air besar dengan menggunakan celana panjang warna hitam. Kepalanya mengganjal pintu kamar mandi.

Selanjutnya, saksi memberitahukan kejadian tersebut ke Kepala Desa Sei Lipai. Kemudian, kades menghubungi Polsek Kampar Kiri.

“Jasad korban dibawa ke Puskesmas Lipat Kain dan menghubungi keluarganya. Setelah keluarganya datang, korban dibawa oleh pihak keluarga ke rumah duka dan menolak untuk dilakukan visum dan otopsi,” pungkasnya. (*)

Pewarta: Yudha Pratama
Editor: Mahrus Sholih

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA