Sekjen DPC PDIP Pangandaran Dinilai Layak Maju Pilkada 2024

by -80 Views

DAILYPANGANDARAN- Menuju Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Pangandaran 2024, para akar rumput warga PDI Perjuangan mendorong kader ideologis untuk turut serta dalam politik lokal Pangandaran.

Dinamika tersebut mulai terlihat dengan penyebaran alat peraga sosialisasi (APS) di berbagai wilayah di Kabupaten Pangandaran.

Banner dan baliho yang disebar antara lain milik Dadang Solihat alias Dadang Okta yang merupakan Kepala BAPENDA Pangandaran, Lingling Nugraha Sanjaya Kepala Dinas PU Pangandaran, Arief Hikmawan Wiradinata Wakil Kepala Bidang Sosial Politik KNPI dan juga putra bungsu Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata, Asep Noordin Ketua DPRD Pangandaran, Iwan M Ridwan mantan Ketua DPRD Pangandaran, Citra Pitriyami Anggota DPRD Pangandaran, dan Joane Irwan Suwarsa anggota DPRD Pangandaran.

Seorang warga PDI Perjuangan, Ajat, menyatakan bahwa posisi 16 kursi Fraksi PDI Perjuangan di DPRD Pangandaran hasil Pemilihan Umum 2024 harus menjadi kekuatan utama dalam menaruh kader ideologis dalam kontestasi Pilkada.

“Aspirasi lain datang dari kelompok Pro Demokrasi yang peduli pada advokasi petani, Arif, mengatakan bahwa sudah waktunya kader PDI Perjuangan yang loyal dan berbakti lama diberi kesempatan untuk berkompetisi dalam Pilkada Pangandaran 2024 mendatang.

“Ada figur berharga di antara kader PDI Perjuangan Pangandaran yaitu Riki Zulfikri, dia memiliki kesetiaan pada partai dan siap mengikuti arahan partai,” ungkap Arif.

Aspirasi dari warga PDI Perjuangan ini menjadi daya tarik untuk mendapatkan rekomendasi PDI Perjuangan dalam menempatkan Calon Bupati Pangandaran pada Pilkada 2024 nanti.

Dinamika di internal warga PDI Perjuangan menunjukkan potensi persaingan antara kader ideologis dan non-kader dengan pendekatan strategi yang berbeda.

Kader ideologis adalah mereka yang setia pada prinsip-prinsip partai seperti Pancasila, demokrasi, dan keadilan sosial. Mereka lebih memperhatikan pemikiran dan ideologi partai, sering menjadi inovator dalam partai.

Sementara gerakan non-kader lebih fokus pada aktivitas lapangan dan strategi politik praktis seperti kampanye, pengorganisasian basis, dan pengumpulan dukungan. Mereka ahli dalam menggerakkan massa dan berperan dalam memenangkan pemilihan serta mempertahankan kursi parlemen.

Gerakan kader ideologis di PDI Perjuangan biasanya bergerak dengan prinsip idealis dan siap menghadapi tantangan dalam berbagai situasi.

Sumber artikel: [source link]

Source link