PKL Puspa Siliwangi Mengajukan Pengaduan ke DPRD, Nuzul Rachdy Menyatakan Pentingnya Evaluasi

by -94 Views

SiwinduMedia.com – Ratusan Pedagang Kaki Lima (PKL) Puspa Siliwangi, mendatangi gedung DPRD untuk mengadukan kondisi para pedagang kepada wakil rakyat, Selasa pagi (11/6/2024).

Para PKL yang banyak diantaranya membawa serta anak mereka, datang ke gedung Dewan di Jalan RE Martadinata Desa Ancaran ini, didampingi oleh sejumlah advokat Kuningan diketuai Dadan Somantri Indra Santana SH.

Pimpinan DPRD mempersilahkan para PKL ini masuk untuk berdialog di ruang sidang utama. Dialog dipimpin langsung Ketua DPRD Nuzul Rachdy SE didampingi Wakil Ketua Hj Kokom Komariah.

Tampak pula Ketua Komisi I DPRD Deki Zainal Muttaqin bersama anggota H Purnama. Sedangkan dari pihak Pemda Kuningan, hadir Assda II Setda Kuningan H Deden Kurniawan Sopandi AKs MSi, Kepala Diskopdagperin Trisman Supriatna SPd MPd, Kepala Satpol PP dan Kadishub.

Para pedagang dalam aduannya itu, mengeluhkan kondisi sepinya lokasi perdagangan di Puspa Siliwangi sebagai tempat relokasi PKL dari pertokoan Siliwangi dan Tamkot. Akibatnya, mereka merasa sangat keberatan, lantaran penghasilan turun drastis yang berdampak pada penghidupan keluarga.

“Sepi A, kita dagang juga teu pararuguh di Puspa mah. Saya bingung, pembeli sepi sekarang, kebutuhan tidak bisa ditunda. Biaya anak sekolah, kebutuhan sehari-hari juga jadi terganggu, jualannya sepi A,” keluh salah seorang pedagang yang turut hadir dalam audiensi di gedung DPRD sambil menangis memikirkan nasib keluarga.

Dalam audiensi PKL dengan Pemda Kuningan yang dimediasi DPRD itu, nyaris terjadi perdebatan panjang antara Assda II Deden Kurniawan dengan Advokat Dadan Somantri. Ketua DPRD pun memberi jalan agar masalah tersebut segera dicarikan solusi terbaiknya oleh Pemda.

Menurut Assda II Setda Kuningan H Deden Kurniawan Sopandi Aks MSi, saat ini Pemda Kuningan sedang berupaya keras untuk menjadikan lokasi Puspa Siliwangi semakin ramai atau mendatangkan banyak pengunjung. Diantaranya dengan layanan Administrasi Kependudukan (Adminduk) dari Disdukcapil, yang secara kebetulan di lokasi kantor Disdukcapil selalu macet dan kewalahan melayani masyarakat.

“Kita ada pelayanan Adminduk juga di Puspa Siliwangi, juga PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu) sebagai salah satu upaya untuk mendatangkan lebih banyak pengunjung ke sana,” kata Deden.

Dijelaskan Deden, konsep penataan bukan hanya PKL. Selama ini, PKL beraktivitas di pinggir jalan, sehingga pijakan penataan kota yang dilakukan Pemda Kuningan mengacu pada UU yang ada, termasuk Perda 3/2024 tentang Trantibum yang telah disepakati bersama antara Pemda dan DPRD.

“Perlu digarisbawahi, ada 2 yang tidak bisa dipisahkan dan menjadi pijakan kami, yaitu penataan dan pemberdayaan,” ujarnya.

Deden juga menyampaikan, saat ini terdapat sebanyak 198 PKL di Puspa Siliwangi. Dan berdasarkan hasil pendataan terakhir, masih terdapat sebanyak 131 PKL belum terrelokasi. Dari hasil Rakor, azas proporsional atau keadilan harus dikedepankan, dalam hal ini jangan sampai di satu lokasi ada satu keluarga yang berdagang lebih dari satu lapak.

Para PKL yang belum terrelokasi tersebut, lanjut Deden, yakni pedagang yang saat ini berjejer di pinggir Jalan Otista. Ia memastikan pihak Sat Pol PP tidak menyentuh para PKL di lokasi tersebut.

Soal aduan pedagang pagi dan siang, Deden mengaku pihaknya sedang memikirkan bagaimana agar pedagang pagi dan siang di Puspa Siliwangi idealnya sama dengan pedagang malam. Untuk itu Ia memohon untuk jangan dilihat dari satu sisi saja, mengingat kalau seluruhnya bisa dilaksanakan, maka permasalahan yang timbul bisa diminimalisir.

“Kita sudah siapkan koneksi internet publik. Rekan-rekan (PKL, red) yang mau promo itu sudah kita fasilitasi. Lalu kita sudah siapkan pengadaan sound system agar tidak ada harus sewa lagi, termasuk sudah ada mebeler, foodcourt. Mudah-mudahan jadi solusi,” harapnya.

Dalam kesempatan itu pula, Deden menyerahkan fotocopy SK Bupati beserta berita acara audiensi antara PKL dengan DPRD yang telah dilaksanakan sebelumnya.

Adapun langkah-langkah yang sedang dan akan dilakukan Pemda Kuningan sebagai respon atau dampak yang muncul, yakni mencari solusi bagaimana mendatangkan pengunjung Puspa Siliwangi untuk meramaikan para pedagang pagi sampai sore.

“Kalau (PKL) malam memang (pengunjung) nyarinya kuliner,” terangnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Kuningan Nuzul Rachdy SE, meminta agar Pemda Kuningan dapat mengevaluasi secara matang kebijakan relokasi PKL ke Puspa Siliwangi. Ia mengaku prihatin atas berbagai keluhan para pedagang yang disampaikan kepada DPRD.

“Saya minta ini (relokasi PKL ke Puspa Siliwangi, red) dievaluasi lagi. Jangan sampai hajat para pedagang kecil terganggu, dan berpengaruh besar terhadap kebutuhan sehari-hari mereka. Kita sebagai wakil rakyat harus memperjuangkan masalah ini,” pinta Nuzul disambut tepuk tangan para PKL.