Peran Diplomasi dan Ekonomi dalam Krisis Gaza: Tantangan dan Prospek

by -184 Views

Redaksi
18 Juni 2024 | 21:06 Dibaca 54 kali

Berita
Peran Tekanan Diplomatik dan Ekonomi dalam Konflik Gaza: Tantangan dan Peluang

Diplomatik dan ekonomi dalam konflik Gaza. (VOA INDONESIA)

SUARA INDONESIA, JAKARTA – Konflik antara Israel dan Palestina, khususnya di Jalur Gaza, terus menjadi isu yang tak kunjung selesai di panggung internasional.

Meski Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mengeluarkan berbagai resolusi untuk gencatan senjata, implementasinya sering kali terhambat oleh berbagai faktor politik dan diplomatik.

Salah satu solusi yang diusulkan oleh para pengamat adalah penerapan tekanan diplomatik dan ekonomi terhadap Israel.

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, dalam berbagai kesempatan telah menegaskan komitmennya untuk mewujudkan gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

Dukungan dari Dewan Keamanan PBB pun telah diperoleh, namun penolakan Hamas untuk menandatangani kesepakatan tersebut sering menjadi alasan utama kegagalan implementasi.

Mohamad Rosyidin, pengamat hubungan internasional dari Universitas Diponegoro, menyatakan keraguannya mengenai prospek perdamaian di Gaza.

Menurutnya, komitmen Israel untuk menghabisi Hamas menjadi hambatan besar dalam proses perdamaian.

“Resolusi Dewan Keamanan PBB memang penting, tetapi tanpa daya pengikat, hasilnya tetap tergantung pada keputusan Israel,” ujarnya.

Rosyidin juga menekankan bahwa hanya Amerika Serikat yang memiliki pengaruh besar untuk menekan Israel agar menyetujui gencatan senjata.

Amerika bisa menggunakan berbagai strategi, seperti menghentikan bantuan militer dan ekonomi yang selama ini menjadi penopang kekuatan Israel.

“Jika Amerika benar-benar serius, mereka bisa menghentikan suplai persenjataan dan bantuan lainnya,” tambahnya.

Hasbi Aswar, pengamat dari Universitas Islam Indonesia, menambahkan bahwa keberhasilan gencatan senjata juga sangat dipengaruhi oleh kemauan politik negara-negara dengan hak veto di Dewan Keamanan PBB, terutama Amerika Serikat.

“Tekanan dari masyarakat internasional dan internal Israel sendiri akan memainkan peran penting dalam memaksa pemerintah Israel menerima gencatan senjata,” katanya. (*)

Meskipun tekanan ekonomi dapat menjadi alat yang efektif, menerapkannya bukanlah hal yang mudah.

Resolusi lanjutan yang memberikan tekanan atau embargo terhadap Israel kemungkinan besar akan diveto oleh Amerika Serikat.

Hasbi mengakui bahwa meski negara-negara yang memasok kebutuhan ekonomi Israel menerapkan embargo, keberhasilannya masih sangat bergantung pada sikap dan keputusan politik dari Washington DC.

Dalam konteks konflik Gaza, tekanan diplomatik dan ekonomi terhadap Israel menjadi salah satu solusi yang banyak diusulkan oleh para pengamat internasional.

Meskipun penerapannya penuh tantangan, terutama karena faktor politik domestik dan internasional, pendekatan ini tetap relevan dan perlu dipertimbangkan lebih serius oleh komunitas global.

Amerika Serikat, dengan pengaruhnya yang besar, memiliki peran kunci dalam mendorong Israel menuju gencatan senjata yang nyata dan berkelanjutan.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Redaksi
Editor : Mahrus Sholih