Program Adiwiyata Menjadi Sasaran Pengembangan Sekolah Berbasis Lingkungan di 10 Lembaga Pendidikan di Tapsel

by -383 Views
Pendidikan
Kembangkan Sekolah Berbasis Lingkungan, 10 Lembaga Pendidikan di Tapsel Jadi Sasaran Program Adiwiyata

Kader Pembina dari YPL Semut Merah Jakarta memberikan pemaparan tentang lingkungan kepada siswa SMPN Muara Batangtoru, Tapsel, Sumut, Kamis (27/06/2024). (Foto: Lamhot Naibaho/Suara Indonesia)

SUARA INDONESIA, TAPSEL – PT Agincourt Resources (PTAR) terus mengembangkan program nasional sekolah berbasis lingkungan (adiwiyata), melalui Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (GPBLHS).

Sedikitnya, ada 10 sekolah di Kecamatan Batangtoru dan Kecamatan Muara Batangtoru yang menjadi sasaran program sekolah adiwiyata tersebut.

Tidak tanggung-tanggung, pengelola tambang emas Martabe ini melibatkan pendampingan tenaga ahli dari Yayasan Peduli Lingkungan (YPL) Semut Merah Jakarta, untuk memberikan edukasi dan pendampingan kepada 10 sekolah binaan.

“Kami ingin menciptakan kondisi sekolah menjadi tempat penyadaran, sehingga menjadikan warga sekolah memiliki tanggung jawab dalam upaya penyelamatan lingkungan sekolah,” ujar Laung Lubis, Supervisor Education Community Development PTAR, di sela-sela kunjungan ke SMPN 2 Muara Batangtoru, Kamis (27/6/2024).

Laung menuturkan, selain menciptakan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan, juga menyiapkan sekolah binaan untuk ikut seleksi sekolah adiwiyata, baik tingkat nasional, provinsi maupun kabupaten untuk mendukung harapan tersebut.

PTAR menjalin kemitraan dengan YPL Semut Merah melakukan pelatihan dan bimbingan, baik secara online maupun melalui penyelenggaraan lokakarya.

“Mewujudkan sekolah adiwiyata harus melalui berbagai persiapan. Mulai dari lingkungan sekolah hingga administrasi. Pada 2013 kami telah melaksanakan pelatihan keterampilan dan keahlian dasar, termasuk bimtek untuk guru-guru,” tukasnya.

Pembina YPL Semut Merah, Sri Yunita mengungkapkan, pihaknya bahu membahu bersama guru, komite, dan orang tua peserta didik mempersiapkan program adiwiyata. Berbagai upaya juga sudah dilakukan mulai dari penataan lingkungan sekolah hingga administrasi.

Pihaknya juga melakukan verifikasi dan evaluasi, terkait indikator pencapaian syarat menjadi sekolah adiwiyata.

“Kami juga memberikan bimbingan teknis tata cara pengelolaan lingkungan, seperti penanaman pohon, pengolahan udara, serta pengelolaan dan pemilahan sampah agar bisa dimanfaatkan secara optimal,” sebut Yunita,

Terpisah, Wakil Kepala SMPN 2 Muara Batangtoru, Azizah Siregar, mengapresiasi PTAR dan YPL Semut Merah yang telah mendukung dan memberikan kepercayaan kepada lembaganya menjadi salah satu duta adiwiyata dari Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel).

“Dengan pelatihan dan bimbingan yang diberikan, saya pribadi lebih termotivasi untuk mengelola lingkungan sekolah. Begitu juga dengan anak didik. Wawasan mereka terhadap pengelolaan dan penggunaan sarana dan prasarana di lingkungan sekolah semakin baik,” tuturnya.

Adapun 10 sekolah binaan yang diproyeksikan berpartisipasi dalam program adiwiyata adalah SDN 100715 Telo, SDN 100714 Garoga, SDN 100712 Hapesong Lama, SDN 100707 Perkebunan Batangtoru, SMPN 2 Batangtoru dan MTsN 3 Tapsel.

Selanjutnya, ada SMPN 2 Muara Batangtoru, SMPN 1 Batangtoru, SMKN 2 Batangtoru dan SDN 100712 Hapesong Lama. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Lamhot Naibaho
Editor : Mahrus Sholih