Sebagian Penumpang Tidak Mengenakan Jaket Keselamatan, Tragedi Kapal Wisata Tenggelam di Tapteng

by -58 Views
Peristiwa
Tragedi Kapal Wisata Tenggelam di Tapteng, Sebagian Penumpang Tak Memakai Jaket Keselamatan

Petugas mengevakuasi korban meninggal dari kapal Pelampung ke kapal Basarnas di perairan Pantai Pandan, Tapteng, Sumut, Sabtu (29/06/2024). (Foto: Istimewa)

SUARA INDONESIA, TAPTENG- Tenggelamnya kapal kayu pengangkut rombongan wisatawan yang mengakibatkan tiga orang meninggal di perairan laut Pandan, Tapanuli Tengah (Tapteng), Sabtu (29/06/2024) mengungkap fakta baru.

Ternyata, mayoritas penumpang kapal merupakan jemaat Gereja yang berlibur ke tempat wisata di Tapteng. Kapal itu diawaki oleh Irwansyah (47) dan Sariadi als Adi (30). Keduanya merupakan warga Pandan, Tapteng.

Informasi yang diperoleh, pukul 10.30 Wib, kapal stempel Wisata/Dolphin dengan nomor lambung 70 ini berangkat dari sekitar Pantai Indah Pandan (PIP) Kelurahan Mangga Dua, Kecamatan Pandan.

Jumlah penumpang sekitar 38 orang. Sebanyak 28 orang dari rombongan jemaat Gereja Retreat Permata GBKP Berastagi Rg Cinta Rakyat 2024 Kabupaten Tanah Karo, enam orang rombongan keluarga dari Kabupaten Asahan dan Kabupaten Batubara, dua orang agen travel, serta dua awak kapal.

Pukul 10.50 Wib, kapal mengalami kendala masuk air di bagian lambung. Diduga akibat adanya kebocoran pada bagian badan kapal, akibat hempasan ombak. Sepuluh menit kemudian, kapal tenggelam di sekitar Pulau Situngkus dan Pulau Mursala, Tapteng.

Salah seorang penumpang kapal, YP Pasya Br Tarigan (18), warga Desa Cinta Rakyat, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo, mengatakan, awalnya rombongan berangkat dari PIP dengan tujuan Pulau Mursala.

“Di tengah perjalanan kapal yang kami tumpangi mengalami kebocoran akibat hempasan ombak, sehingga kapal dimasuki air. Saya bersama penumpang kapal lainnya sempat berupaya mengeluarkan air dari dalam kapal,” ungkapnya.

Namun, kata dia, karena air semangkin banyak yang masuk ke dalam kapal, membuat dia bersama penumpang lainnya tidak mampu mengeluarkan air tersebut. Dan pada saat kejadian, sebagian penumpang kapal ada yang tidak menggunakan alat keselamatan atau rompi pelampung.

“Berapa saat kemudian, ada kapal melintas di sekitar tempat kejadian dan juga melakukan pertolongan,” jelasnya. Berikut nama-nama penumpang kapal tersebut:

Rombongan Jemaat Gereja Retreat Permata GBKP Berastagi:

1. Dendi Ginting (22)

2. Verdi Valentino S.Milala (19)

3. Kristoper Sembiring Milala (22)

Rombongan Keluarga dari Kabupaten Asahan dan Batubara:

1. Sanjaya Kelana Butar-Butar (38) asal Desa Pondok Bungur, Rawa Panca Arga, Asahan.

2. Gazhi (9), alamat Jln. KH Agus Salim Pasar Lama, Asahan.

3. Agustian (40), Jln. KH Agus Salim Pasar Lama, Asahan.

Sementara dua penumpang lain yang merupakan agen perjalan adalah Rahka Candra Simanjuntak (24) asal Kalangan, Kecamatan Pandan, Tapteng dan Dian Apriani (24), warga Batunadua, Kota Padangsidimpuan. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Lamhot Naibaho
Editor : Mahrus Sholih