Protes Penghuni Royal Residence Surabaya terhadap Pengurangan Jumlah Sekuriti

by -55 Views

Koordinator warga David Khoe mewakili penghuni Royal Residence Wiyung Surabaya melakukan protes kepada pengelola terkait kebijakan pengurangan jumlah personel keamanan. Foto: Lukman/Suara Indonesia

SUARA INDONESIA, SURABAYA – Penghuni perumahan Royal Residence, Wiyung, Surabaya mengeluhkan pihak pengelola yang mengurangi jumlah sekuriti hingga 40 persen dari jumlah personel secara keseluruhan. Secara formal warga telah melayangkan surat kepada pihak pengelola untuk menanyakan alasan pengurangan sekuriti. Namun hingga dua kali surat pun tak mendapat respons.

Koordinator warga perumahan Royal Residence, David Khoe mengatakan, pengurangan sekuriti ini telah berlangsung sejak kurang lebih satu bulan lalu. “Pengurangan sekuriti secara sepihak ini membuat warga merasa keamanan dan kenyamanannya terganggu,” kata David, Kamis (01/08/2024) malam WIB. Ia bersama warga penghuni lainnya menuntut pengelola supaya mengembalikan jumlah sekuriti seperti semula. Warga meminta tuntutan itu direspon secara kooperatif.

“Kami meminta agar kebijakan-kebijakan (pengelola) dievaluasi kembali,” tegas David. Sejauh ini, kata David, warga di perumahan Royal Residence selalu memenuhi kewajibannya dengan membayar iuran keamanan setiap bulannya. Adapun iuran dibedakan menjadi dua, yakni bagi warga di dalam klaster senilai Rp.442 ribu, dan warga yang berada di luar klaster dikenakan iuran sebesar Rp. 606 ribu.

“Mudah-mudahan dengan adanya tanggapan-tanggapan dari surat kami membuat (pengelola) menyadari bahwa ini yang mereka lakukan adalah kurang pas,” pungkasnya. (*)

Pewarta: Lukman Hadi
Editor: Mahrus Sholih

Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Apa yang saya bisa bantu untuk Anda?