LEADERSHIP OF INDONESIAN NATIONAL LEADERS [RADEN PANJI MUHAMMAD NOER]

by -64 Views

Oleh: Prabowo Subianto [diambil dari Buku: Catatan Kepemimpinan Militer dari Pengalaman Bab I]

Salah satu hal yang saya pelajari tentang kepemimpinan dari Cak Noer dapat diformulasikan dalam kalimat singkat yang dia sampaikan langsung kepada saya: ‘Prabowo, tugas seorang pemimpin sangat sederhana. Seorang pemimpin harus bekerja agar orang miskin dan yang menderita bisa tertawa’.

Logikanya sederhana: jika orang miskin dalam keadaan kekurangan, namun mereka bisa tertawa, itu berarti bahwa mereka percaya ada harapan. Mereka berharap bahwa seorang pemimpin bisa mengatasi kesulitan tersebut. Itulah tugas pemimpin, menurut Cak Noer. Saya anggap itu sebagai sesuatu yang bijaksana dan mendasar yang tidak akan pernah saya lupakan.

Tugas seorang pemimpin adalah bekerja agar orang miskin, yang menderita, dan yang lemah bisa bahagia. Ketika seseorang tertawa, itu berarti dia bahagia.

‘Seorang pemimpin harus bekerja agar orang miskin dan yang menderita bisa tertawa’. Kebijaksanaan Cak Noer kini menjadi filosofi kepemimpinan saya.

Pak Mohammad Noer lebih dikenal sebagai Cak Noer. Saya hanya mengenalnya setelah dia pensiun. Saya bertemu dengannya singkat saat dia menjadi duta besar untuk Perancis. Kemudian saya memiliki kesempatan untuk berbicara lebih dalam dengannya setelah dia pensiun dan kembali ke Surabaya.

Sebagai Gubernur Jawa Timur, dia dikenal dekat dengan rakyatnya. Saya merasa perlu untuk berdiskusi dengan dia ketika saya menjabat sebagai Ketua Ikatan Petani Indonesia (HKTI). mungkin dia tahu bahwa saya juga sangat mengkhawatirkan keadaan pertanian dan nasib petani di Indonesia. Dia menerima tawaran saya untuk memberikan pengarahan dalam sebuah seminar yang diselenggarakan oleh HKTI di Surabaya. Lalu, saya memiliki beberapa percakapan dengannya.

Banyak pandangannya tentang pembangunan ekonomi pedesaan, serta tentang ekonomi rakyat, sejalan dengan pandangan saya. Kami percaya bahwa Indonesia dapat mandiri dan bahwa harus mandiri. Kami berdua ingin memberikan pendapatan yang lebih baik kepada petani, yang sangat vital untuk keamanan pangan dan kemandirian negara.

Dari banyak ceritanya, ada beberapa poin menarik yang perlu dicatat. Pertama, dia mengatakan bahwa dia sering membawa semua staf utamanya untuk melakukan perjalanan dari desa ke desa. Dia mengatakan bahwa dia sering melakukan pertemuan di balai desa, balai kecamatan, dan balai kabupaten. Sekali sebulan, dia akan bekerja di luar ibu kota selama dua hingga tiga minggu dan bekerja di kantor desa dan kecamatan. Itulah bagaimana dia bisa melihat dan mendengarkan masalah yang dihadapi oleh masyarakat.

Salah satu pelajaran dalam kepemimpinan yang diajarkan kepadaku adalah kalimat sederhana. Dia mengatakan kepadaku: ‘Tugas seorang pemimpin yang baik sangat sederhana. Seorang pemimpin harus menciptakan kondisi agar rakyatnya bisa tersenyum.’ Kalimat itu dalam bahasa Jawa: yen wong cilik iso gemuyu. Seorang pemimpin harus bekerja agar orang kecil (orang miskin) harus bisa tersenyum.

Ini memiliki arti besar bagiku. Jika orang miskin bisa tersenyum, mereka sedang dalam proses mengatasi kemiskinan mereka. Itu berarti mereka memiliki cukup untuk makan, dan anak-anak mereka bisa pergi sekolah dan mendapatkan layanan kesehatan secara gratis. Jadi meskipun kalimat itu singkat, maknanya memiliki dampak yang sangat besar dan dalam bagi saya. Itulah motto saya dalam semua kampanye politik saya. Saya akan bekerja agar rakyat Indonesia bisa tersenyum. Terutama orang miskin.

Source link