Peletakan batu pertama oleh Anggota Komisi V DPR RI Fraksi Gerindra Novita Wijayanti, Kepala Balai Prasarana Pemukiman Wilayah (BPPW) Jawa Tengah Kusworo dan Pj Bupati Cilacap Mohamad Arief Irwanto, tanda dimulainya pembangunan Pasar Kroya baru. (Foto: Ga)
SUARA INDONESIA, CILACAP – Setelah sekian lama pedagang Pasar Kroya menanti kepastian pembangunan kembali pasar pasca kebakaran pada Desember 2021 silam, kini mereka bisa bernafas lega. Hal itu lantaran pasar akan dibangun.
Pembangunan dimulai dengan peletakan batu pertama yang dilakukan oleh sejumlah pejabat, di antaranya Anggota Komisi V DPR RI Fraksi Gerindra Novita Wijayanti, Kepala Balai Prasarana Pemukiman Wilayah (BPPW) Jawa Tengah Kusworo dan Pj Bupati Cilacap Mohamad Arief Irwanto pada Rabu (25/9/2024).
Kepala BPPW Jawa Tengah Kuswara mengatakan, pembangunan Pasar Kroya bersumber dari dana APBN sebesar Rp 67,46 miliar. Untuk pelaksanaan dimulai September 2024 hingga 2025 yang digarap oleh PT Lince Romaul Raya.
Adapun Pasar Standar Nasional Indonesia (SNI) ini akan dibangun tiga lantai di lahan seluas 1,3 hektar dengan 1.616 ruang dagang, terdiri dari 248 kios, 1.148 los, dan 220 luar los.
Disamping itu, terdapat sistem keamanan kebakaran telah dipersiapkan mulai dari APAR dan lainnya untuk mencegah terjadinya kebakaran. “Insya Allah di 2025, pedagang sudah bisa menempati dan memulai aktifitas di pasar yang baru,” ungkap Kuswara.
Pj Bupati Cilacap Mohamad Arief Irwanto menyampaikan, pembangunan Pasar Kroya ini penting karena merupakan pasar induk dan berkaitan dengan kebutuhan aspek para pedagang. Disamping itu bertujuan untuk meningkatkan fungsi pasar sebagai sarana perdagangan rakyat.
“Sehingga menjadi bangunan yang aman, nyaman, bersih tertata, dan lebih estetis lagi. Kebetulan didukung penuh oleh Bu Novita selaku Anggota Komisi V DPR RI, dan tahun depan insya Allah pembangunan pasar akan selesai,” ujar Arief.
Anggota Komisi V DPR RI Fraksi Gerindra Novita Wijayanti mengaku tidak mudah menurunkan anggaran sebesar Rp 67,46 miliar untuk pembangunan Pasar Kroya karena merupakan skala besar.
Namun demikian, Pasar Kroya ini dinilai sebagai pasar induk, dan juga sebagai pasar penyangga untuk Kabupaten lain, sehingga dianggap vital. Oleh sebab itu, pembangunan pasar diwujudkan.
“Alhamdulillah, perjuangan sejak Desember 2021, dengan berbagai macam kendala, pembangunan Pasar Kroya ini bisa terwujud. Harapan kami dengan dibangunnya pasar ini, nantinya memiliki efek pengganda untuk meningkatkan perekonomian sekitar,” ujar Novita.
Sementara Ketua Perkumpulan Pedagang Pasar Kroya (P3K) Mujiono menyampaikan, sebelumnya pedagang berjualan di pasar darurat di Terminal Karangmangu Kroya pasca kebakaran pasar.
“Selama di sana kita prihatin, karena daya tampung pasar darurat itu sekitar 40 persen dari yang ada, selebihnya pedagang tidak bisa berjualan. Sementara jumlah pedagang Pasar Kroya sekitar 1.616 mulai dari kios, los, dan lempar kam, belum lagi pedagang di luar area pasar,” ungkap Mujiono.
Ia mengaku senang dengan dibangunnya pasar kembali. “Alhamdulillah, terima kasih kepada Legislatif dalam hal ini Bu Novita, Anggota DPR RI Komisi V yang telah memperjuangkan pasar ini maupun pemerintah daerah, saat itu Pj Bupati Pak Awaluddin Muuri yang telah memberikan dukungannya,” ujar Mujiono.
“Sehingga kami bisa melewati masa-masa negosiasi kemudian sampai ke sidang di Pengadilan Negeri hingga pembangunan pasar ini dapat terwujud,” tandasnya.
Diharapkan dengan keberadaan pasar yang baru, nantinya akan meningkatkan ekonomi para pedagang serta mempermudah akses jual beli. “Kami juga berharap kepada para pedagang bisa meningkatkan disiplin karena nanti kita akan menempati pasar baru, baik itu kebersihan, keamanan, dan lain-lain,” pungkas Mujiono. (*)
ยป Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Satria Galih Saputra |
Editor | : Mahrus Sholih |