Masalah sampah di Kabupaten Pemalang semakin memburuk setelah penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Desa Pegongsoran. Ratusan warga dari Aliansi Masyarakat Peduli Pemalang (Ampel) melakukan aksi protes dengan membuang dua truk sampah di depan kantor Bupati Pemalang. Hal ini menunjukkan keadaan darurat sampah yang merupakan ancaman serius bagi lingkungan. Bupati Pemalang, Mansur Hidayat, telah mencoba untuk membuka kembali TPA Pesalakan namun warga menolak rencana tersebut. Anggota DPR-RI Rizal Bawazier, menyampaikan solusi dengan mengusulkan pendirian Rumah Pengolahan Sampah berbasis metode Reuse, Reduce, dan Recycle. Tujuan metode ini adalah untuk mengurangi sampah melalui pengurangan, penggunaan kembali, dan daur ulang. Program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain di Pemalang, Pekalongan, dan Batang, serta diikuti oleh semua desa di Pemalang sebagai langkah nyata dalam menangani permasalahan sampah yang semakin mengkhawatirkan.
“Pemalang Terkepung Sampah: Solusi Ramah Lingkungan Anggota DPR”
