Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya baru-baru ini mengukuhkan tiga guru besar dalam upacara akademik yang bertempat di Ruang Suparman Hadipranoto, Graha Wiyata lantai sembilan. Acara tersebut menegaskan peran universitas sebagai pusat akademik yang terus berkembang. Pengukuhan ini bukan hanya seremonial belaka, melainkan juga bukti komitmen Untag Surabaya dalam mengembangkan keilmuan, inovasi riset, dan pengabdian kepada masyarakat.
Dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Prof. Teguh Priyo Sadono ditetapkan sebagai guru besar dalam bidang Studi Media. Sementara dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Prof. Ida Aju Brahma Ratih memperoleh gelar guru besar dengan menyoroti kepemimpinan dalam institusi berbasis nilai-nilai keagamaan. Terakhir, dari Fakultas Vokasi, Prof. Wardah membawa terobosan di bidang pangan dengan memaparkan pemanfaatan jamur dalam meningkatkan nilai gizi dan ketahanan pangan.
Rektor Untag Surabaya, Prof. Mulyanto Nugroho, menegaskan bahwa menjadi guru besar tak sekadar soal prestasi akademik tetapi juga tentang komitmen dalam mengembangkan ilmu dan memberikan kontribusi yang berarti bagi masyarakat. Sementara itu, Ketua YPTA Surabaya, J. Subekti, menekankan pentingnya penguatan nilai kebangsaan dalam penelitian dan pengabdian masyarakat.
Ditambahkan dengan pujian dari Kepala LLDIKTI Wilayah VII Jawa Timur, Prof. Dyah Sawitri, terhadap penelitian Prof. Wardah yang dianggap mendukung program pemerintah dalam menanggulangi stunting. Dengan tambahan tiga guru besar ini, Untag Surabaya semakin menegaskan komitmennya dalam merintis riset dan inovasi demi kemajuan bangsa.