Dinas Pendidikan Kota Kediri tengah mempersiapkan kegiatan jelang Ramadan 2025. Hal ini dilakukan untuk menyosialisasikan aturan pembelajaran selama bulan puasa kepada para tenaga pendidik di wilayah tersebut. Kepala Dinas Pendidikan, Anang Kurniawan, menekankan pentingnya pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang riang gembira serta mampu membentuk karakter peserta didik. Namun, dalam sosialisasi tersebut juga diingatkan agar kegiatan KBM tidak membebani orang tua murid dan tidak mengharuskan pembelian barang ajar tertentu.
Semua ketentuan pembelajaran selama Ramadan telah diatur dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri, yang kemudian ditindaklanjuti dengan surat edaran dari Dinas Pendidikan. Anang Kurniawan menegaskan pentingnya menyesuaikan tugas untuk siswa Muslim dengan tema Ramadan, namun dengan fleksibilitas pelaksanaan. Siswa diberi kebebasan untuk menyelesaikan tugas dalam berbagai format seperti tulisan, foto, atau video.
Dalam rangkaian kegiatan yang beragam seperti retret, pondok Ramadan, pembagian takjil, atau tarawih berjamaah, Anang Kurniawan memberikan izin dengan catatan kegiatan tersebut tidak memberatkan orang tua murid. Bagi siswa non-Muslim, mereka juga diberi kesempatan untuk melaksanakan kegiatan rohani sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. Intinya, selama Ramadan, sekolah di Kota Kediri diharapkan mampu mengisi waktu dengan kegiatan positif yang dapat meningkatkan ilmu pengetahuan.
