Mercedes sedang meninjau kembali strategi mobil listriknya karena penurunan penjualan. Model-model masa depan mereka akan lebih mengadopsi desain mobil bensin daripada gaya super-kencang yang dimiliki oleh EQS dan model sejenisnya. Selain itu, Mercedes juga sedang bekerja pada perubahan signifikan lainnya, yaitu dengan mendekatkan mobil bertenaga mesin bakar dalam (ICE) dan mobil listrik (EV) dengan menghapus penggunaan “EQ” sebagai nama terpisah untuk model-model tanpa emisi. Sebagai gantinya, Mercedes akan menggunakan nama versi mesin bakar dalam, ditambah dengan “Teknologi EQ” di bagian akhir, seperti yang telah digunakan pada G580 dengan EQ Technology tahun lalu.
Model-model Mercedes selanjutnya, seperti CLA baru, juga akan menggunakan branding “EQ Technology”. Generasi ketiga dari sedan mewah ini juga akan ditawarkan sebagai plug-in hybrid dengan istilah “EQ Hybrid Technology”. Bahkan varian mesin gas dan diesel dari mobil ini hanya akan disebut sebagai “CLA”. Mercedes juga tengah mengembangkan pengaturan hibrida ringan untuk mobil-mobil entry-level mereka dan telah mengumumkan pengganti EQA dan EQB yang akan diintegrasikan pada jajaran GLA dan GLB. Mercedes juga telah mengkonfirmasi keberadaan GLC listrik yang sebelumnya dikenal sebagai EQC.
Selain itu, Mercedes juga berencana meluncurkan mobil listrik dan mobil listrik hibrida dalam jumlah yang signifikan dalam beberapa tahun ke depan. Perusahaan ini juga merencanakan untuk merilis versi listrik murni dari S-Class generasi berikutnya sekitar tahun 2030. Sementara itu, model-model Mercedes saat ini akan menerima peningkatan besar pada tahun 2026. Dengan kampanye peluncuran produk terbesar yang pernah ada, Mercedes berkomitmen untuk terus mengembangkan mobil listrik dan memperluas portofolio mereka demi mendukung transisi ke mobilitas ramah lingkungan.
