Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, memberikan tanggapan terhadap gagasan Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan, untuk membuat platform kecerdasan buatan seperti DeepSeek. Menurut Nezar, inisiatif tersebut merupakan langkah yang positif dan mampu menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dalam era kecerdasan buatan di kawasan Asia Tenggara.
Nezar berpendapat bahwa kolaborasi dalam pengembangan di Indonesia sangat diperlukan untuk mengoptimalkan potensi yang ada. Dia juga menyebut ide yang diusulkan oleh Luhut merupakan langkah yang baik. Nezar menekankan pentingnya Indonesia menjadi pusat kecerdasan buatan untuk pengembangan bakat digital, infrastruktur, dan produknya di Asia Tenggara.
Saat ditanya apakah platform ini bisa sebanding dengan DeepSeek dan OpenAI, Nezar menekankan bahwa hal tersebut tergantung pada bakat digital yang dimiliki Indonesia. Dia menjelaskan bagaimana DeepSeek dikembangkan oleh bakat digital China yang menguasai kecerdasan buatan dari berbagai negara.
Luhut sebelumnya menyatakan keinginan Indonesia untuk menciptakan platform kecerdasan buatan seperti DeepSeek dan ChatGPT. Dia yakin bahwa Indonesia memiliki bakat digital yang mumpuni untuk mengembangkan sistem teknologi serupa. Salah satu langkah konkret yang diambil adalah merekrut sejumlah anak muda Indonesia untuk terlibat dalam pengembangan platform tersebut.
Pada akhirnya, visi dari pembuatan platform kecerdasan buatan ini adalah untuk memperkuat ekosistem digitalisasi di Indonesia dengan menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Harapannya, platform ini dapat memberikan kontribusi positif dalam transformasi digital di Tanah Air.
