Hilal: Penentu Awal Ramadan dan Idulfitri

by -5 Views

Pemerintah Indonesia akan menggelar Sidang Isbat untuk menetapkan awal bulan Ramadan 1446 Hijriah hari ini. Penentuan awal bulan puasa untuk umat Islam di Indonesia dapat menggunakan dua metode, yaitu rukyatul hilal (pengamatan) dan metode hisab (perhitungan). Hilal adalah fase bulan sabit pertama yang teramati setelah matahari terbenam, yang menjadi penanda awal bulan Hijriah dalam penanggalan Islam.

Kalender Hijriah dihitung berdasarkan peredaran Bulan, mulai dari bulan mati, sabit tipis, berkembang menjadi purnama, hingga hilang dari langit. Penentuan awal bulan puasa berdasarkan hilal merupakan bukti perubahan periode fase bulan dari bulan tua ke bulan baru. Namun, perdebatan masih terjadi terkait metode penentuan hilal yang mempengaruhi perbedaan awal puasa dan Idul Fitri.

Tinggi hilal yang teramati menentukan awal bulan baru dalam kalender Hijriah. Kriteria ketinggian hilal telah mengalami perubahan, termasuk kesepakatan MABIMS yang diterapkan di Indonesia sejak 2022. Hisab dan rukyat adalah dua metode yang digunakan untuk menentukan awal bulan Hijriah, dengan hisab berbasis perhitungan astronomi dan rukyat dilakukan melalui pengamatan langsung hilal di langit.

Meskipun kedua metode tersebut bersifat dugaan dan memiliki kelebihan serta kekurangan, mereka dapat saling menggantikan atau melengkapi satu sama lain. Penting bagi pengamat rukyat untuk yakin terhadap yang dilihat agar tidak keliru dalam memberikan informasi. Sementara metode hisab dianggap akurat, tetapi tetap harus dipenuhi kriteria tertentu yang bisa dikonfirmasi melalui pengamatan.

Source link