Presiden Prabowo Subianto kembali menegaskan bahwa tujuan utamanya adalah melihat rakyat Indonesia hidup sejahtera dan bahagia tanpa penderitaan. Menurutnya, keberhasilan kemerdekaan nasional terletak pada kebebasan rakyat dari ketakutan, kemiskinan, dan penderitaan. Selain memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, kebijakan strategis dari pemerintah juga mendukung perkembangan dunia usaha.
Dalam rentang waktu 20 Oktober 2024 hingga akhir Februari 2025, sebanyak 130 hari kerja telah dilalui dengan berbagai kebijakan strategis yang memberikan ruang bagi peran penting dunia usaha. Kepala Komunikasi Presiden, Hasan Nasbi, menjelaskan bahwa kebijakan ini membawa manfaat ganda, dengan masyarakat menerima manfaat langsung dan dunia usaha memiliki kesempatan untuk turut serta dalam pembangunan. Implementasi berbagai program Hasil Terbaik Cepat (PHTC), seperti Program Makanan Bergizi Gratis (MBG), telah berjalan sukses dengan tujuan memberikan nutrisi harian kepada dua juta penerima manfaat di 38 provinsi.
Berbagai lembaga riset ekonomi menilai bahwa MBG dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Diperkirakan bahwa program ini akan mampu mendongkrak PDB sebesar 0,06% atau Rp 14,61 triliun pada tahun 2025. Selain itu, MBG juga membawa dampak positif terhadap ekonomi di desa-desa, dengan memberikan peluang bagi petani, peternak, nelayan, dan sektor jasa terkait untuk meningkatkan produksi dan aktivitas ekonomi mereka.
Pemerintah juga menjalankan Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis yang telah berhasil menjangkau ribuan orang di seluruh Indonesia. Selain itu, langkah-langkah strategis dalam bidang infrastruktur juga dilakukan, seperti hilirisasi sumber daya alam untuk menciptakan lapangan kerja baru. Dalam bidang pendidikan dan kesehatan, pemerintah turut menunjukkan komitmennya dengan mendirikan sekolah unggulan, renovasi ribuan sekolah, dan meningkatkan fasilitas medis di rumah sakit umum.
Presiden Prabowo Subianto tidak hanya mengarahkan perlunya pemberdayaan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, namun juga memberikan perhatian pada peluang bagi pelaku usaha lokal untuk berperan aktif. Melalui program koperasi desa, pemerintah mendorong kolaborasi antara koperasi dan dunia usaha untuk menciptakan solusi bagi berbagai tantangan global. Dengan berbagai inisiatif dan kebijakan yang dijalankan, Indonesia diharapkan menjadi ‘cahaya’ di tengah situasi krisis global, dengan pendekatan netral dalam hubungan internasional dan stabilitas politik yang kuat.