Aksi demonstrasi menolak revisi RUU TNI di depan Gedung DPR RI mulai memanas saat massa berusaha mendobrak gerbang dan memanjat pagar. Meskipun aparat kepolisian telah mengimbau agar tidak melakukan tindakan tersebut karena melanggar aturan penyampaian pendapat di muka umum, massa tetap melanjutkan aksinya. Polisi akhirnya memaksa massa untuk turun dari pagar dan meninggalkan lokasi setelah massa melempari petugas dengan berbagai barang.
Setelah kepolisian mundur dari depan gerbang, suasana memanas mulai mereda dan aksi dilanjutkan dengan orasi-orasi dari orator. Sebelumnya, sebanyak 5.021 personel gabungan dikerahkan untuk mengamankan aksi demo dari mahasiswa dan aliansi terkait Revisi UU TNI di Gedung DPR RI. Instruksi dari Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro, adalah untuk melakukan unjuk rasa secara damai tanpa tindakan anarkis atau merusak fasilitas umum.
Personel gabungan terdiri dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemda DKI, dan instansi terkait yang ditempatkan di sejumlah titik sekitar Gedung DPR RI. Meskipun aksi sempat memanas, situasi akhirnya kembali kondusif setelah interaksi antara aparat kepolisian dan massa aksi. Aksi tersebut merupakan bentuk penyampaian pendapat dari mahasiswa dan aliansi terkait RUU TNI di tengah gejolak politik yang sedang terjadi.
