Audi memutuskan untuk menghentikan produksi A4 untuk memberikan ruang bagi A5 hampir setahun yang lalu. Kedua versi, baik sedan (liftback secara teknis) maupun wagon awalnya tidak dilengkapi dengan port pengisian daya, namun kini Audi telah meluncurkan varian hibrida plug-in. Varian Quattro listrik ini dirancang untuk menyatukan efisiensi dan kinerja yang baik dengan mesin bensin 2.0 liter empat silinder turbocharged.
Basis A5 e-hybrid menghasilkan tenaga sebesar 295 tenaga kuda, sementara varian yang lebih bertenaga mencapai 362 hp, menyamai tenaga S5 yang bertenaga V-6. Dengan pemilihan model yang lebih bertenaga, mobil ini mampu mencapai kecepatan 0 hingga 62 mph (100 km/jam) dalam 5,1 detik, hanya 0,6 detik lebih lambat dari S5.
Diperkirakan bahwa hibrida plug-in ini akan memiliki bobot yang lebih berat karena tambahan baterai meskipun Audi tidak menyebutkan berat mobil secara spesifik. Audi juga meningkatkan kapasitas baterai lithium-ion menjadi 20,7 kWh (25,9 kWh bruto), meningkat 45 persen dibandingkan dengan model sebelumnya.
Dengan posisi baterai yang terletak di bawah lantai kargo, hal ini mungkin sedikit mengurangi kepraktisan, namun demikian, performa PHEV ini tetap kuat. Audi mengklaim jarak tempuh listrik maksimum sebesar 72,1 mil (116 km) untuk sedan A5. Wagon kemungkinan akan memiliki sedikit penurunan jarak tempuh karena bobot yang lebih besar.
Selain itu, Audi juga merencanakan peluncuran varian hibrida plug-in yang lebih bertenaga di masa yang akan datang. Audi telah mengumumkan bahwa RS4 generasi berikutnya akan menggunakan tenaga listrik dan akan menggunakan pengaturan PHEV untuk mengurangi emisi dan meningkatkan tenaga. RS5 Avant diprediksi akan menjadi pesaing BMW M3 Touring meskipun kedengarannya agak aneh.
RS5 wagon baru kemungkinan besar akan memiliki tenaga lebih besar daripada RS4 sebelumnya dengan model twin-turbo 2,9 liter V-6 yang telah dihentikan produksinya. Di sini, Audi menunjukkan komitmennya dalam menciptakan varian hibrida plug-in yang efisien dan bertenaga.
