Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan bahwa kesepakatan dengan induk TikTok, ByteDance, untuk menjual aplikasi video pendek tersebut diharapkan akan tercapai sebelum batas waktu 5 April. Pada bulan Januari, Trump mengumumkan batas waktu bagi TikTok untuk menemukan pembeli di luar China atau menghadapi larangan beroperasi di AS atas alasan keamanan nasional yang efektif mulai bulan itu. Trump mengungkapkan bahwa ada minat yang besar terhadap TikTok dan ia berharap aplikasi tersebut bisa terus aktif.
Sementara itu, Reuters melaporkan bahwa perusahaan ekuitas swasta Blackstone sedang mempertimbangkan investasi kecil atau minoritas di TikTok AS. Blackstone sedang mempertimbangkan untuk bermitra dengan pemegang saham non-China yang dipimpin oleh Susquehanna International Group dan General Atlantic untuk menyediakan modal tambahan dalam penawaran bisnis TikTok di AS. Washington mengkhawatirkan kepemilikan TikTok oleh ByteDance yang berbasis di China, karena ada potensi untuk pengaruh pemerintah China dan pengumpulan data terhadap warga AS.
Trump sebelumnya menyatakan kesiapannya untuk memperpanjang batas waktu April jika kesepakatan untuk aplikasi media sosial itu tidak tercapai. Masa depan TikTok masih meragukan setelah undang-undang tahun 2024 yang disahkan oleh kedua belah pihak mensyaratkan ByteDance untuk melepaskan kepemilikan TikTok pada 19 Januari. Seiring dengan itu, potensi kesepakatan untuk TikTok di AS terus dipantau oleh pemerintah, dengan harapan dapat mempertahankan keberadaan aplikasi ini yang digemari oleh banyak warga AS.
