Penemuan Ilmuwan: ‘Bangkitkan’ Serigala Dire Wolf yang Punah

by -7 Views

Sebuah kelompok ilmuwan di Amerika Serikat telah sukses dalam upaya ‘membangkitkan’ kembali serigala purba yang sudah punah ribuan tahun lalu, tepatnya serigala dire wolf. Serigala ini merupakan predator puncak yang dulu mendiami Amerika Utara dengan kepala sedikit lebih lebar, bulu tipis dan tebal, serta rahang yang kuat. Ben Lamm, pendiri dan CEO Colossal, menyebut pencapaian ini sebagai langkah pertama dalam rangkaian teknologi pemulihan kepunahan spesies.

Tim ilmuwan mengambil DNA dari gigi berusia 13.000 tahun dan tengkorak berusia 72.000 tahun untuk menciptakan anak serigala yang sehat. Tiga serigala dire wolf tersebut disimpan di lokasi rahasia seluas 2.000 hektar, yang dilindungi dengan tinggi pagar 10 kaki. Fasilitas ini telah disertifikasi oleh American Humane Society dan Departemen Pertanian AS.

Para peneliti menggunakan DNA purba dari fosil dire wolf untuk mengumpulkan genom Aenocyon dirus berkualitas tinggi dan membandingkannya dengan genom hewan-hewan yang masih hidup seperti serigala dan rubah untuk mengidentifikasi varian genetik spesifik pada dire wolf. Melalui berbagai analisis genetik dan penyuntingan gen, Colossal berhasil menciptakan embrio yang sehat dan transfer ke anjing domestik untuk keberhasilan proses kloning.

Sementara dua anak serigala dire wolf jantan lahir pada Oktober 2024 dan satu anak betina lahir pada Januari 2025. Meskipun masih berada dalam tahap remaja, dua serigala tersebut menunjukkan perilaku yang menarik. Profesor Love Dalén, penasihat Colossal, menjelaskan bahwa teknologi CRISPR digunakan untuk menciptakan genom hibrida yang lebih mirip dengan serigala mengerikan daripada serigala abu-abu.

Dengan adanya upaya ini, para ilmuwan berharap dapat mempelajari lebih banyak hal terkait dengan pemulihan kepunahan, kloning, penyuntingan genetik, dan dampak-dampaknya. Profesor Dalén menekankan bahwa gen-gen dire wolf memberikan ciri-ciri serigala mengerikan yang belum pernah terlihat dalam ribuan tahun terakhir.Ini menunjukkan langkah penting dalam usaha untuk melestarikan spesies yang telah punah.

Source link