Penjualan Maserati mengalami penurunan yang signifikan, turun 48 persen dari tahun ke tahun pada kuartal pertama tahun 2025, dengan hanya 1.700 kendaraan yang terjual. Trend penurunan ini bukanlah hal baru bagi merek Italia ini, setelah mengalami penurunan penjualan sebesar 57 persen tahun lalu. CEO Maserati, Santo Ficili, telah menyadari situasi ini dan merencanakan langkah-langkah untuk memperbaiki kinerja merek ini. Dalam wawancara dengan Autocar, Ficili mengungkapkan rencananya, termasuk membentuk tim baru, memperbaiki hubungan dengan para dealer, dan melakukan pemotongan biaya.
Meskipun upaya tersebut akan memerlukan waktu untuk memberikan hasil yang nyata, terutama karena kondisi pasar yang tidak pasti, namun Maserati tetap optimis untuk mempersiapkan diri agar bisa menghasilkan keuntungan pada tahun 2026. Stellantis, perusahaan pemegang merek Maserati, bahkan telah melibatkan konsultan manajemen untuk memeriksa masa depan Maserati dan Alfa Romeo, menyebabkan spekulasi tentang kemungkinan penjualan salah satu merek tersebut.
Dalam lingkungan yang penuh tantangan ini, Stellantis dalam totalnya juga menghadapi penurunan pengiriman di sebagian besar wilayah operasinya. Satu-satunya wilayah yang mengalami peningkatan penjualan dari tahun ke tahun adalah Amerika Selatan. Dengan berbagai persoalan yang harus diatasi, termasuk tarif yang belum pasti, Stellantis dan merek-mereknya, termasuk Maserati, bakal menghadapi tahun-tahun yang menantang.
