Tahun lalu VW Group mengalami penurunan penjualan yang signifikan di Cina, dengan pasar tersebut dulunya menjadi pasar terbesar bagi mereka. Saat ini, para produsen mobil Barat kesulitan bersaing dengan produsen besar Cina seperti BYD dan Geely yang memproduksi mobil listrik yang murah dan berkualitas tinggi. Untuk mengatasi hal ini, Volkswagen akan mengungkapkan platform ADAS bertenaga AI baru mereka di Auto Shanghai. Platform ini merupakan hasil kerja sama antara divisi perangkat lunak Volkswagen, Cariad, dan perusahaan teknologi Cina, Horizon Robotics.
Platform ini diklaim dapat memungkinkan sistem otomatis yang dapat mengemudi seperti manusia. Pengembangan platform ini melibatkan sekitar 500 insinyur perangkat lunak di Shanghai dan Beijing. Selain itu, Volkswagen berencana untuk mendemokratisasikan teknologi ini dengan mengintegrasikannya ke dalam Compact Main Platform (CMP) yang khusus untuk pasar Cina. Meskipun demikian, dibutuhkan lebih banyak informasi tentang pendekatan perangkat keras yang akan digunakan oleh Volkswagen dalam integrasi perangkat lunak ADAS ini.
Selain menghadapi penurunan penjualan di Cina, VW Group juga tengah mengejar tren mobil swakemudi di negara ini. Hingga Januari 2025, sekitar 19 kota di Cina telah mengizinkan produsen mobil untuk menguji teknologi mengemudi otonom di jalan umum. Teknologi inovatif ini terjadi sejalan dengan revolusi mobil listrik, dengan Cina memimpin dalam paten mobil listrik yang lebih berkualitas. Meskipun demikian, perlu dicermati bahwa Cina sekarang juga mengalami masalah terkait pemasaran sistem bantuan pengemudi yang seolah-olah otonom.
Perusahaan mobil Jepang, seperti Toyota, Nissan, dan Honda, merespon tren teknologi mobil Cina dengan membentuk sebuah konsorsium yang bertujuan untuk merancang chip semikonduktor generasi berikutnya. Konsorsium ini, yang disebut ASRA, akan merancang chiplets kecil dengan fungsi spesifik yang kemudian dapat digabungkan menjadi paket yang lebih besar. Konsorsium ini juga mendapatkan subsidi besar dari pemerintah Jepang untuk mengejar ketertinggalan mereka dari Cina dalam hal teknologi otomotif.
Diharapkan dengan adanya kerja sama antara produsen mobil besar dari berbagai negara, industri otomotif dapat terus berkembang dalam menghadapi tantangan dan persaingan untuk menghadirkan teknologi mobil yang lebih inovatif dan berdaya saing. Selain itu, langkah-langkah inisiatif semacam ini juga menunjukkan kesiapan produsen mobil untuk terus berinvestasi dalam riset dan pengembangan guna memenuhi tuntutan pasar yang semakin kompetitif dengan teknologi canggih.