China kembali membuat gebrakan di dunia teknologi dengan meluncurkan jaringan 10G pertama di dunia. Melalui kerjasama antara Huawei dan China Unicom, teknologi ini ditujukan untuk memberikan kecepatan download hingga 9.834 Mbps, kecepatan upload 1.008 Mbps, dan latensi serendah 3 milidetik. Penggunaan Teknologi Passive Optical Network (PON) 50G mendukung jaringan 10G ini dengan meningkatkan transmisi data melalui infrastruktur serat optik. Dengan bandwidth tinggi, teknologi 10G ini mampu mendukung berbagai aplikasi seperti komputasi awan, virtual reality, streaming video 8K, dan smart home devices. Internet 10G juga memungkinkan pengguna untuk mengunduh film resolusi 4K berdurasi penuh dalam waktu singkat dan menonton video 8K tanpa buffering.
China kini diletakkan di posisi terdepan dalam teknologi broadband global, bahkan melampaui negara-negara seperti UEA dan Qatar. Selain itu, implementasi broadband 10G diharapkan dapat memajukan sektor-sektor seperti kesehatan, pendidikan, dan pertanian. Xiong’an, yang menjadi kota pintar, telah menjadi tempat uji coba teknologi mutakhir sejak 2017. Meski laporan menunjukkan bahwa pembangunan Xiong’an sebagai kota pintar sebesar US$100 miliar tidak menarik banyak investor swasta, China tetap fokus untuk memperluas jaringan internet 10G ke kota-kota lain di seluruh negara. Dengan berbagai kemungkinan yang terbuka seperti self-driving cars, pengalaman VR dan AR yang imersif, serta teknologi kota pintar yang terintegrasi, internet 10G dari China menggambarkan komitmen mereka dalam menghadirkan teknologi canggih ke depan.
