Surabaya – Ekonomi kreatif Jawa Timur sedang didorong untuk keluar dari zona nyaman. Sejumlah tokoh nasional di Deks Space Ciputra World Surabaya pada Sabtu (26/4/2025) menegaskan pentingnya pembangunan ekosistem kreatif yang tidak hanya didorong oleh logika bisnis belaka. Yovie Widianto, Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi Kreatif, mengatakan bahwa sektor industri kreatif Indonesia tidak dapat dinilai hanya dari segi keuntungan dan kerugian semata. Menurutnya, diperlukan keberanian dan patriotisme untuk mencintai serta memperjuangkan karya sendiri. Indonesia memiliki kekayaan budaya yang luar biasa namun potensi ini masih belum sepenuhnya dimanfaatkan. Ketua Dekranasda Jatim, Arumi Bachsin, mendorong para pelaku muda untuk berani tampil dan memanfaatkan ruang kreatif seperti Deks Space sebagai wadah untuk berbagi ide.
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak, menyoroti pentingnya menciptakan ruang yang aman bagi kreativitas tanpa dibebani oleh tekanan finansial. Menurutnya, jika kreativitas selalu dihambat oleh pertimbangan finansial, maka akan sulit bagi kejutan kreatif baru untuk muncul. Desain pembukaan Deks Space oleh Ciputra World saat masa pandemi diapresiasi oleh Emil, meskipun bisnis tempat ini sempat terhantam krisis. Ia menekankan bahwa pemerintah provinsi akan terus memberikan dukungan, mengingat bahwa Jawa Timur merupakan salah satu motor penggerak ekonomi Indonesia.
Forum Sharing Ekraf ini menjadi bukti nyata bahwa industri kreatif tidak sekadar pelengkap, tetapi merupakan salah satu pilar utama dalam pembangunan ekonomi. Namun, hal ini baru dapat terwujud jika diberikan ruang, pengakuan, dan perhatian yang nyata. Keseluruhan acara tersebut menegaskan bahwa ekonomi kreatif sangat vital bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia dan perlu mendapatkan perhatian seluruh pihak. Semangat untuk menciptakan ekosistem kreatif yang berkelanjutan harus terus digelorakan agar Indonesia dapat memaksimalkan potensi budaya yang dimiliki.
