Indonesia akan memasuki musim kemarau pada Mei 2025, yang berarti suhu panas akan semakin meningkat. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa wilayah yang akan mengalami musim kemarau pada bulan Mei meliputi sebagian kecil Sumatera, sebagian besar Jawa Tengah hingga Jawa Timur, sebagian Kalimantan Selatan, Bali, dan Papua bagian selatan. BMKG juga menyebutkan bahwa beberapa wilayah di Indonesia juga akan menghadapi cuaca panas hingga bulan Mei karena karakteristik masa pancaroba yang menghadirkan cuaca terik di siang hari dan hujan lebat di sore hari.
Menurut BMKG, sebagian besar wilayah Indonesia masih dalam periode peralihan dari musim hujan menuju musim kemarau. Hal ini ditandai dengan suhu udara yang terasa panas dan suhu maksimum yang melebihi 35 derajat Celcius di beberapa wilayah selama seminggu terakhir. Faktor-faktor seperti radiasi matahari yang tinggi, kelembaban udara yang cukup tinggi, langit cerah tanpa banyak awan, dan posisi Matahari yang berdampak pada penyinaran optimal ke Indonesia, turut mempengaruhi kondisi tersebut.
Selain itu, BMKG juga memprediksi bahwa musim kemarau di Indonesia pada tahun 2025 akan cenderung normal, meskipun ada beberapa wilayah yang diprediksi akan lebih basah atau lebih kering dari biasanya. Puncak musim kemarau diprediksi akan terjadi pada bulan Juni, Juli, dan Agustus 2025. Meskipun fenomena La Niña di Samudra Pasifik dan Indian Ocean Dipole (IOD) di Samudra Hindia berada dalam fase Netral, BMKG tetap memperkirakan bahwa musim kemarau tahun ini akan berlangsung dengan iklim normal.
Dengan demikian, meskipun potensi hujan tetap ada terutama di wilayah yang diprediksi memiliki sifat musim kemarau di atas normal, Indonesia diharapkan dapat menghadapi musim kemarau tahun 2025 dengan prediksi yang relatif mirip dengan kondisi musim kemarau tahun sebelumnya.
