Stellantis membuat gebrakan dengan meluncurkan Citroen C5 Aircross yang memiliki layar pusat terbesar yang pernah ada di mobil produksi dari 14 merek. Layar berukuran 13 inci ini mendominasi dasbor mobil dengan tampilan yang megah. Tidak hanya layar pusat, kabin mobil dilengkapi dengan kluster instrumen digital 10 inci dan tampilan head-up berwarna yang lebih besar dari sebelumnya. Meskipun menggunakan layar besar, masih terdapat tombol fisik dan pemilih mode berkendara di konsol tengah.
Dibalik tampilan luar yang funky, C5 Aircross merupakan mobil andalan Citroen yang ditenagai oleh mesin tiga silinder 1.2 liter turbocharged dengan tambahan mild-hybrid. Ada juga pilihan plug-in hybrid dengan mesin 1.6-liter turbo dan motor listrik untuk output gabungan 195 hp. Versi listriknya hadir dalam dua pilihan dengan baterai berbeda, yang mendukung pengisian daya cepat. Meskipun begitu, Citroen tidak akan masuk ke pasar Amerika, karena Renault lah yang berencana untuk meluncurkan mobil di sana dengan sub-merek Alpine.
C5 Aircross memberikan pembaruan tidak hanya pada layar dan fitur canggih, tapi juga pada dimensi mobil. Ukurannya lebih panjang dan lebih besar dari generasi sebelumnya, memberikan ruang yang lebih luas di bagian kaki belakang. Citroen juga mengklaim spesifikasi impresif terkait lampu depan LED matriks dan sistem suspensi cerdas dengan bantalan hidraulik progresif. Meskipun Jeep Compass membagi platform dengan C5 Aircross, mobil ini memiliki gaya khas Citroen yang funky dengan roda 20 inci, pertama kali digunakan oleh merek ini.
Keputusan Citroen untuk tidak menyertakan mesin diesel pada C5 Aircross menunjukkan komitmen terhadap teknologi ramah lingkungan. Dengan memperkenalkan banyak teknologi canggih dan pilihan powertrain yang beragam, mobil ini menjadi pilihan menarik di pasar Eropa. Meskipun belum ada rencana untuk memasarkan mobil ini di Amerika, Citroen tetap fokus pada pasar lokal dan Eropa dengan C5 Aircross sebagai salah satu andalannya.