Solidaritas diaspora Banyuwangi di berbagai daerah memainkan peran penting dalam pembangunan daerah tersebut. Melalui Ikatan Keluarga Banyuwangi (Ikawangi), diharapkan dapat mengoordinasikan berbagai potensi di luar daerah untuk kemajuan kampung halaman. Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat menghadiri acara Halal bi Halal Ikawangi Bandung di Puri Bambu, Bandung, yang juga dihadiri oleh keluarga besar Ikawangi.
Bupati Ipuk juga mendorong warga Banyuwangi yang merantau untuk terus mengembangkan potensi diri dan berkontribusi dalam pembangunan Banyuwangi. Di tengah tantangan dan keinginan untuk melihat dunia, Ipuk mengajak para diaspora Banyuwangi untuk tetap terhubung dengan kampung halaman dan menyumbangkan kemampuan serta pengalaman mereka.
Resonansi positif terhadap ajakan tersebut juga datang dari Ikawangi, di mana banyak anggotanya telah menjadi ahli di berbagai bidang ilmu pengetahuan. Dari ahli gempa, ahli pertambangan, hingga penerbangan, diaspora Banyuwangi berperan aktif dalam berbagai sektor.
Ketua Ikawangi Bandung, Edy Suwondo, menegaskan bahwa proses regenerasi terus berlangsung dengan banyak dosen muda asal Banyuwangi yang berhasil meraih kesuksesan dalam karir mereka. Hal ini semakin menambah semangat para perantau untuk berkontribusi bagi Banyuwangi serta mengambil peran dalam pembangunan daerah.
Tidak hanya di Bandung, acara Halal bi Halal Ikawangi juga diikuti oleh anggota dari berbagai kota di Jawa Barat dan Jakarta. Keberhasilan Dr. Dewi Agustiningsih, lulusan termuda dan tercepat doktoral UGM, menjadi salah satu sorotan dalam acara tersebut. Dewi Agustiningsih kini berperan sebagai dosen di ITB dan memberikan inspirasi bagi diaspora Banyuwangi untuk terus menunjukkan identitas dan kontribusi mereka dalam memajukan kampung halaman.