Potensi Bahaya Scan Iris Mata Usai World App Viral

by -11 Views

Kontroversi muncul ketika World App memperkenalkan sistem identitas global berbasis data biometrik dengan pemindaian iris mata. Beberapa hari belakangan, aplikasi ini menjadi viral di media sosial karena menawarkan imbalan sebesar Rp800 ribu bagi siapa pun yang bersedia merekam data retinanya. Dikelola oleh Tools for Humanity (TFH), World App adalah organisasi yang bertujuan mengembangkan teknologi untuk mendukung identitas digital. Mereka menggunakan teknologi Orb, yang merupakan sistem enkripsi dan keamanan data canggih. Orb tidak hanya memindai iris mata, tetapi juga mengambil gambar tubuh, wajah, dan mata pengguna. Informasi biometrik ini digunakan untuk membuat “IrisHash,” sebuah kode yang disimpan secara lokal di dalam Orb dan digunakan untuk memeriksa database perusahaan.

Namun, penggunaan data biometrik, termasuk pemindaian iris mata, menimbulkan banyak kekhawatiran. TrustCloud, platform manajemen transaksi digital, menekankan bahwa data biometrik dianggap sangat sensitif dan tidak dapat diubah. Data ini bisa dimanfaatkan untuk menyamar sebagai orang lain, mengakses informasi rahasia, atau bahkan menyebabkan kerusakan fisik. Hal ini menjadi risiko besar terkait masalah privasi, keamanan, dan penggunaan data biometrik. TrustCloud juga mengingatkan bahwa data biometrik menjadi target ideal bagi penjahat siber, dan jika data tersebut jatuh ke tangan yang salah, bisa digunakan untuk berbagai kejahatan seperti pencurian identitas keuangan, penipuan pemilu, dan kejahatan fisik.

Selain itu, investigasi dari MIT Technology Review pada tahun 2022 juga menunjukkan bahwa World App mengumpulkan data biometrik sensitif dari kelompok rentan dengan imbalan uang tunai. Ekspansi World App ke berbagai negara termasuk Indonesia juga menimbulkan kekhawatiran terkait penanganan data biometrik ini. Meskipun World App memberikan imbalan menarik untuk pengguna di negara-negara tertentu, seperti giveaway Airpods, fakta bahwa data biometrik digunakan dalam pertukaran uang tunai masih menimbulkan pertanyaan etis tentang penggunaan data pribadi yang sensitif. Jadi, sementara teknologi seperti Orb mungkin memberikan kemudahan dalam identitas digital, keamanan dan privasi data biometrik tetap menjadi perhatian utama dalam penerapannya.

Source link