Kisah Seram Fisika di Indonesia: Pandangan dan Realitas

by -11 Views

Duncan Haldane, seorang fisikawan berusia 72 tahun dan penerima Nobel Fisika tahun 2016, belum pernah bertemu dengan peneliti fisika asal Indonesia. Pertemuan mereka terjadi di acara Lindau Nobel Laureate Meeting di Jerman, di mana para pemenang Nobel bertemu dengan peneliti muda. Haldane terkejut saat mengetahui bahwa populasi Indonesia mendekati 280 juta jiwa namun hanya sedikit peneliti fisika Indonesia terlibat dalam komunitas internasional.

Dalam acara tersebut, hanya dua ilmuwan muda Indonesia yang hadir, di antaranya Septia Kholimatussadiah dan Angie Veronica. Mereka berdua mengalami kesulitan dalam memahami fisika di Indonesia karena pendekatan yang salah sejak awal. Septia menekuni riset nanomaterial untuk energi terbarukan, sementara Angie menjalani studi doktoral di bidang astrofisika di Jerman.

Haldane menyarankan agar Indonesia mengirim lebih banyak siswa ke acara-acara internasional untuk meningkatkan jaringan antar fisikawan. Namun, kondisi fisika di Indonesia saat ini tidak menggembirakan, dengan penurunan minat dan kinerja riset yang menurun. Profesor Sidik Permana dari ITB mengatakan bahwa Fisika menawarkan beragam aplikasi dan manfaat namun stigma sulit dan abstrak yang melekat padanya membuat banyak orang meragukannya.

Sidik berpendapat bahwa upaya pengembangan Fisika di Indonesia perlu difokuskan pada kampanye untuk mendekatkan manfaat Fisika ke berbagai bidang ilmu, serta melibatkan para pemenang Hadiah Nobel Fisika dalam kuliah inspiratif. Meskipun jarak Indonesia dari Nobel Fisika masih jauh, ITB optimis dapat mendekatkan keterlibatan dalam riset dasar Fisika dengan kolaborasi dan pendekatan yang tepat.

Source link