Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) telah menyampaikan kemungkinan permintaan kepada World untuk menghapus data retina warga Indonesia. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari upaya Komdigi dalam melindungi data pribadi. Alexander Sabar, Dirjen Pengawasan Ruang Digital Komdigi menjelaskan bahwa langkah ini bisa diambil jika terdapat risiko kebocoran data yang perlu ditindaklanjuti dengan permintaan penghapusan data.
Alex menegaskan bahwa langkah tersebut penting untuk melindungi privasi data pribadi masyarakat. Komdigi akan menindaklanjuti dengan tegas jika ada risiko potensial terhadap kebocoran data. Terkait platform World yang menawarkan imbalan uang kepada pengguna untuk mendaftar dan melakukan pemindaian retina, Komdigi telah memutuskan untuk membekukan izin perusahaan tersebut guna menghindari risiko lebih lanjut.
Pertemuan antara Komdigi dan Tools for Humanity (TFH), startup di balik platform World, telah dilakukan untuk klarifikasi terkait masalah ini. Alex menyatakan bahwa hasil klarifikasi akan diproses secara internal oleh Komdigi dan akan diumumkan dalam waktu dekat setelah dilakukan evaluasi teknis dan tinjauan kebijakan privasi. TFH sendiri membantah bahwa Worldcoin diberikan sebagai kompensasi, mengklaim bahwa token tersebut adalah insentif opsional bagi pengguna untuk menggunakan layanan World.
Dalam hal ini, Komdigi tetap menjaga kehati-hatian dan fokus pada perlindungan data pribadi masyarakat Indonesia. Semua keputusan akan diambil setelah pertimbangan matang dan memperhatikan keamanan serta privasi data. Langkah-langkah tegas akan diambil jika diperlukan demi memastikan kesejahteraan dan keamanan pengguna platform tersebut.
