Sejumlah fenomena menarik akan menghiasi langit pada bulan Juni ini, di antaranya adalah hujan meteor Bootids dan Strawberry Moon. Untuk menikmati semua fenomena langit ini, Anda perlu memastikan langit malam sedang cerah, tidak tertutup awan tebal, dan jauh dari polusi cahaya perkotaan. Beberapa fenomena langit pada bulan Juni yang bisa dinikmati dengan mata telanjang, tetapi ada juga yang memerlukan bantuan alat seperti teropong atau teleskop.
Salah satu fenomena menarik adalah Hujan meteor Arietids, yang akan mencapai puncaknya pada 7 Juni meskipun sayangnya terjadi pada siang hari. Fenomena ini masih bisa disaksikan saat langit masih gelap sebelum Matahari terbit. Kemudian ada Strawberry Moon pada 11 Juni, yang merupakan julukan untuk Bulan Purnama pada bulan Juni. Meski disebut Strawberry Moon, Bulan tidak akan berwarna merah seperti stroberi.
Selain itu, Solstis Juni akan terjadi pada 21 Juni, yang menandai awal musim panas di belahan Bumi utara. Fenomena ini terjadi saat Matahari melintasi Garis Balik Utara atau Selatan. Pergantian musim ini seringkali terjadi dua kali dalam setahun pada bulan Juni dan Desember.
Hujan meteor Bootids juga akan memberikan pertunjukan puncak pada 27 Juni. Hujan meteor ini aktif di rasi Bootes dan akan terlihat di langit Jakarta sejak senja hingga dini hari. Terakhir, pada 30 Juni, akan terjadi Konjungsi Mars-Bulan, di mana Bulan sabit dan Mars akan berpapasan dalam jarak tertentu. Anda juga dapat melihat fenomena “earthshine” di mana cahaya yang dipantulkan dari Bumi membuat bagian Bulan yang tidak diterangi bersinar redup.Semua fenomena langit ini akan memberikan pengalaman menarik bagi para pecinta astronomi dan tertarik untuk menikmati keindahan langit.