Ford meyakini bahwa era di mana mesin pembakaran internal mendefinisikan sebuah kendaraan telah berakhir. Hal ini disebabkan tidak hanya oleh popularitas yang semakin meningkat dari mobil listrik di seluruh dunia, tetapi juga oleh perubahan minat konsumen terhadap teknologi mesin konvensional. Wakil Ketua Ford, John Lawler, menyampaikan pandangannya dalam sebuah konferensi Bernstein bahwa minat konsumen terhadap mesin tradisional semakin menurun. Lawler menyatakan bahwa konsumen modern tidak lagi terlalu memperhatikan aspek-aspek teknis seperti tenaga, perpindahan, dan torsi yang dulunya mendefinisikan sebuah kendaraan. Sebaliknya, faktor-faktor seperti desain, fitur hiburan, keamanan, dan bantuan pengemudi kini lebih dominan dalam proses pembelian mobil.
Tren kurangnya minat terhadap mesin pembakaran internal juga dipengaruhi oleh ketentuan emisi yang semakin ketat dan perubahan regulasi di sektor otomotif. Produsen mobil terpaksa melakukan restrukturisasi untuk mematuhi standar baru, yang membuat mesin kecil kurang diminati kecuali untuk beberapa pengecualian. Lawler merujuk pada era tahun 1990-an di mana variasi mobil yang menarik masih banyak, namun mengakui bahwa waktu telah berubah dan mobil ICE akan semakin ditinggalkan, terutama di Eropa yang akan berpindah sepenuhnya ke mobil bebas emisi pada tahun 2035.
Meskipun impian konsumen tertuju pada mobil-mobil sport dengan mesin pembakaran yang kuat, tapi nyatanya minat tersebut semakin menurun. Mesin V-8 yang bertenaga tinggi punya daya tarik nostalgis, namun kesadaran akan dampak lingkungan dan perubahan arah industri otomotif menuju elektrifikasi membuat tren mobil yang lebih ramah lingkungan semakin menguat. Meski begitu, ada harapan bagi masa depan mobil ICE dengan perkembangan teknologi bahan bakar sintetis maupun mobil hibrida sporty yang terus mendapatkan perhatian konsumen.
Melihat masa depan industri otomotif yang semakin terarah pada elektrifikasi, penggemar mobil ICE mungkin semakin terpinggirkan. Namun, dengan terobosan baru seperti bahan bakar sintetis dan teknologi ICE yang inovatif, masih ada harapan bagi para penggemar mobil tradisional untuk tetap berpartisipasi dalam evolusi industri otomotif.