Panggung megah Eksotika Bromo 2025 menjadi sorotan seniman dari seluruh penjuru Nusantara, termasuk Damar Art dari Banyuwangi. Damar Art berhasil menarik perhatian penonton dengan karya-karya memukau yang ditampilkan pada Sabtu, 21 Juni 2025. Keikutsertaan Damar Art dalam acara ini tidak lepas dari lolosnya melalui proses open call nasional yang diadakan oleh panitia Eksotika Bromo. Sebanyak 172 sanggar seni dari berbagai daerah di Indonesia mendaftar, namun hanya 5 besar terbaik yang dipilih untuk tampil di panggung utama acara tersebut, dan Damar Art berhasil masuk dalam 5 besar tersebut.
Damar Art membawa dua karya unggulan, yakni tari ‘Wanci Kahuripan’ dan musik ‘Gembrung Gumirang’. Tarian ‘Wanci Kahuripan’ menggambarkan perjalanan seorang anak manusia melalui media Gandrung, yang dikoreografi oleh Lista Dewi Ramadhaningrum, S.Sn. Sedangkan musik ‘Gembrung Gumirang’ adalah pengemasan ulang dari kesenian ‘Gembrung Burdah’ Desa Kemiren, Banyuwangi, yang diatur dengan lebih kreatif dan inovatif.
Keterlibatan Damar Art dalam Eksotika Bromo 2025 dianggap sebagai kehormatan dan kebanggaan, karena tidak hanya sebagai ajang tampil namun juga sebagai sarana untuk memperkenalkan budaya Banyuwangi kepada khalayak luas. Eksotika Bromo sendiri adalah bagian dari program unggulan Karisma Event Nusantara (KEN) 2025 yang digagas oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia. Festival ini berlangsung selama dua hari, 21–22 Juni 2025, dengan tema “Ruwat Rawat Segoro Gunung” untuk memperkenalkan sejarah dan budaya Suku Tengger, serta mengajak penonton untuk menjaga lingkungan. Lebih dari 20 delegasi seni dari berbagai daerah di Indonesia turut ambil bagian dalam acara ini, termasuk Damar Art dari Banyuwangi.