Penelitian BRIN terhadap Bakteri Wolbachia pada Nyamuk Papua: Mencegah Malaria

by -8 Views

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sedang melakukan penelitian awal untuk mendeteksi bakteri Wolbachia di Papua, daerah yang dikenal sebagai endemis malaria. Penelitian ini fokus pada nyamuk Anopheles di lima titik di Kabupaten Keerom, yaitu Sanggaria, Yatu Raharja, Ubiyau, Samanawa, dan Pitewi. Metode yang digunakan melibatkan human landing collection (HLC) dan resting collection pada tahun 2023, dengan analisis menggunakan polymerase chain reaction (PCR).

Wolbachia adalah bakteri endosimbion alami yang ditemukan pada sekitar 70 persen serangga. Bakteri ini memiliki kemampuan untuk mengganggu siklus hidup patogen penyebab penyakit dalam tubuh nyamuk, serta memengaruhi reproduksi serangga. Penelitian menemukan Wolbachia secara alami pada tiga spesies utama nyamuk Anopheles di Papua, dengan prevalensi tertinggi pada Anopheles punctulatus.

Meskipun prevalensi terinfeksi Wolbachia hanya sekitar 2,9 persen dari total sampel, temuan ini dianggap signifikan karena memberikan peluang untuk intervensi berbasis biologis lokal. Rusdiyah, ahli peneliti dari BRIN, menjelaskan tiga mekanisme utama bagaimana Wolbachia bekerja dalam pengendalian vektor.

Penyakit tular vektor, termasuk malaria, masih menjadi tantangan besar dalam sistem kesehatan global. Penelitian ini mencoba menduplikasi kesuksesan penerapan Wolbachia pada nyamuk Aedes untuk mengendalikan demam berdarah. Meski masih terdapat sejumlah tantangan, pendekatan berbasis Wolbachia diharapkan dapat menjadi solusi alternatif yang ramah lingkungan dalam mengendalikan penyakit tular vektor.

Source link