Ulang Tahun Pertama Paseban Jadi Momentum Refleksi Konservasi

by -49 Views

Di lantai dua Blok 4 Gedung Manggala Wanabakti, sebuah momentum penting tercipta saat Yayasan Paseban (Pelestarian Alam dan Sentra Edukasi Berkelanjutan) memasuki usia satu tahun dan meresmikan ruang kerja barunya. Tak sekadar perayaan usia, acara itu menggambarkan perjalanan nyata pelestarian lingkungan yang dilakukan Yayasan Paseban bersama para relawan dan pihak terkait.

Deretan tamu terhormat hadir, di antaranya Staf Khusus Menteri Kehutanan Andi Saiful Haq dan Kepala BP2SDM Indra Exploitasia. Kehadiran tokoh-tokoh pemerintahan ini menandaskan bahwa perhatian dan dukungan negara terhadap upaya konservasi makin menguat. Langkah nyata Yayasan Paseban pun mendapat tempat sebagai gerakan sejalan dengan aspirasi pelestarian alam nasional.

Andy Utama, selaku pendiri dan Ketua Pembina Yayasan Paseban, memaparkan peran serta kiprah yayasan selama setahun. Ia menuturkan bahwa bersama tim lapangan dan para ranger, telah berhasil ditanam 17.000 pohon lokal serta endemik khas Jawa Barat. Angka pencapaian ini jauh melebihi target awal dan menjadi bukti kerja bersama yang solid.

Kemajuan Pesat Melalui Teknologi dan Aksi Nyata

Tak hanya penanaman pohon, Yayasan Paseban mengedepankan inovasi dengan memanfaatkan teknologi. Setiap pohon yang tumbuh diberi penanda digital serta dipetakan secara daring terintegrasi dengan Google Earth. Dengan demikian, setiap perkembangan tanaman bisa dilacak dan dievaluasi secara berkala, menjamin pelestarian jangka panjang. Andy menegaskan betapa pentingnya kepedulian emosional pada setiap pohon yang ditanam sebagai kunci keberhasilan konservasi.

Upaya mereka semakin berkembang melalui pembentukan program penangkaran burung lokal yang bersifat non-komersial. Burung-burung hasil penangkaran ini nantinya akan dilepasliarkan ke alam di kawasan Megamendung. Hal tersebut dilakukan secara legal dan profesional, sesuai perizinan dari Balai Besar KSDA Jawa Barat, menambah nilai tambah pada program konservasi yang berkelanjutan.

Pemerintah Pun Turut Mendukung, Praktisi Konservasi Mengapresiasi

Pada kesempatan itu, Andi Saiful Haq membacakan pesan dari Menteri Kehutanan yang menekankan semangat memberantas kerusakan hutan lewat keterlibatan manusia. Ia mengutip tokoh sastra Pramoedya Ananta Toer, bahwa selama kerusakan disebabkan manusia, solusi akan datang dari manusia pula.

Bapak Wiratno, mantan Dirjen KSDAE, menilai pencapaian Yayasan Paseban bukan hanya sekadar angka. Menurutnya, keberhasilan di Megamendung sangat strategis karena wilayah itu merupakan koridor penting bagi Cagar Biosfer Cibodas, kawasan kaya keanekaragaman hayati yang perlu dijaga. Target awal penanaman sebanyak 10.000 pohon justru terlampaui menjadi 17.000 pohon, dan pengelolaan kawasan seluas 276 hektar bersama Perum Perhutani kini menjadi bagian penting dalam menjaga ekosistem dan nilai budaya.

Puncak ulang tahun pertama Yayasan Paseban ini memperlihatkan bahwa upaya pelestarian tidak berhenti pada data statistik semata. Lebih dari itu, keberlanjutan konservasi terletak pada dedikasi, terobosan, sinergi lintas sektor, serta kecintaan terhadap bumi yang diwariskan kepada generasi berikutnya.

Sumber: Surga Konservasi Di Megamendung: Hutan Dan Burung Endemik Terjaga
Sumber: Megamendung Jadi Surga Konservasi: Pohon Dan Burung Endemik Dirawat Dengan Hati