Meningkatkan Potensi Diaspora Indonesia: Strategi Optimasi – indoberita.net

by -1562 Views

Diaspora Hebat: Memaksimalkan Peran dan Potensi Indonesia di Dunia Internasional

Jakarta – Pemanfaatan atlet diaspora Indonesia telah menunjukkan hasil positif dengan peningkatan prestasi di dunia olahraga. Sebagai contoh, atlet diaspora telah berperan penting dalam membawa tim nasional Indonesia mencapai Piala Asia 2027 dan Ronde Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Selanjutnya, pertanyaan muncul mengenai bagaimana kita dapat memanfaatkan diaspora Indonesia tidak hanya dalam bidang olahraga, tetapi juga di sektor-sektor penting lainnya seperti sains, teknologi, rekayasa, dan matematika (STEM). Dengan mengoptimalkan Potensi Diaspora Indonesia, kita dapat meningkatkan kontribusi mereka secara signifikan dalam pembangunan negara.

Hal ini menjadi sangat relevan dalam mencapai Visi Indonesia Emas 2045 yang membutuhkan sumber daya manusia unggul, serta menghadapi persaingan talenta global di mana setiap negara berlomba-lomba untuk menarik SDM terbaik untuk tinggal dan berkarya di wilayah mereka. Sebelum membahas langkah-langkah untuk mengoptimalkan Potensi Diaspora Indonesia, kita perlu memahami apa itu diaspora Indonesia dan siapa saja yang termasuk dalam kategori tersebut.

Definisi Diaspora

Menurut Peraturan Presiden Nomor 76 Tahun 2017 dan Kongres Diaspora Indonesia, diaspora Indonesia merupakan masyarakat Indonesia yang tinggal di luar negeri. Kelompok ini terdiri dari WNI, mantan WNI, serta keturunan dari WNI dan/atau mantan WNI. Diaspora Indonesia tersebar di lebih dari 90 negara di seluruh dunia.

Data dari Bank Dunia menunjukkan bahwa jumlah diaspora Indonesia mencapai sekitar sembilan juta jiwa—jumlah ini setara dengan populasi Sulawesi Selatan, provinsi dengan jumlah penduduk terbesar ketujuh di Indonesia. Data dari Kementerian Luar Negeri dan BP2MI juga menunjukkan bahwa sekitar 3 hingga 4,6 juta dari mereka masih memegang kewarganegaraan Indonesia. Sedangkan sisanya memiliki kewarganegaraan asing atau ganda dengan batasan usia 21 tahun.

Diaspora Indonesia memiliki berbagai macam profesi, mencerminkan keberagaman Indonesia. Sebagian dari mereka adalah dosen, ilmuwan, dan/atau berkecimpung di bidang STEM.

Langkah-langkah untuk Mengoptimalkan

Dalam visi dan misi mereka, Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, menekankan pentingnya memanfaatkan “Optimasi Potensi Diaspora Indonesia dalam mewujudkan kepentingan nasional”. Mereka juga berkomitmen untuk meningkatkan jumlah tenaga kerja di bidang STEM dan bidang keahlian tinggi lainnya. Di sini, terdapat kesempatan yang signifikan. Misalnya, diaspora dapat dimanfaatkan untuk mendukung program-program hilirisasi yang akan terus dikembangkan oleh pemerintah.

Menurut buku “Developing a Road Map for Engaging Diasporas in Development” dan studi dari Migration Policy Institute, terdapat empat langkah yang dapat diambil untuk memanfaatkan diaspora dalam pembangunan. Langkah pertama adalah melakukan pendataan diaspora Indonesia secara lengkap dan akurat. Database diaspora Indonesia akan menjadi kunci dalam mengidentifikasi talenta diaspora berdasarkan keahlian, industri, lokasi, dan kesiapan mereka untuk berkontribusi dalam pembangunan negara.

Di beberapa negara seperti Filipina dan Bosnia, pemerintah dapat dengan mudah mengidentifikasi diaspora mereka berdasarkan keterampilan, latar belakang pendidikan, dan industri yang mereka geluti. Membuat database diaspora sebenarnya bukan suatu hal yang sulit. Sebagai contoh, di Kementerian Pemuda dan Olahraga, sudah terdata lebih dari 600 atlet diaspora Indonesia yang aktif di lebih dari 10 cabang olahraga. Tentunya hal serupa juga dapat dilakukan untuk diaspora Indonesia yang ahli di bidang-bidang lainnya.

Langkah kedua adalah menjalin komunikasi dan kerjasama dengan pemerintah, sektor swasta, dan pemimpin industri untuk mengidentifikasi kebutuhan akan talenta yang bisa diisi oleh diaspora Indonesia. Dengan kata lain, kita perlu memahami kebutuhan di dalam negeri dan sejauh mana diaspora dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Sebagai contoh, di sektor teknologi, kita mungkin memerlukan 1000 tenaga ahli di bidang kecerdasan buatan dan keamanan siber. Sehingga, kita dapat melakukan sosialisasi berapa persen dari kebutuhan tersebut yang dapat dipenuhi oleh diaspora Indonesia.

Langkah ketiga adalah memberikan insentif yang menarik bagi diaspora untuk berkontribusi atau kembali ke Indonesia. Insentif-insentif ini bisa berupa fasilitas pajak, kemudahan dalam proses administrasi kepulangan, akses ke jaringan profesional yang luas, juga peluang karier menarik di sektor-sektor strategis. Bagi sebagian besar diaspora Indonesia, yang mereka inginkan bukan hanya soal imbalan finansial, tetapi juga kesempatan untuk menerapkan keahlian mereka dalam hal yang bisa memberikan dampak besar. Dengan langkah ini, diharapkan dapat mengoptimalkan Potensi Diaspora Indonesia untuk mendukung pembangunan negara secara signifikan.

Langkah terakhir adalah menjalin komunikasi aktif dengan para diaspora Indonesia yang ahli, menjelaskan potensi peluang yang tersedia mulai dari kolaborasi penelitian, fellowship, hingga peluang kerja di sektor-sektor strategis. Komunikasi ini juga bertujuan untuk memberikan pemahaman yang jelas mengenai insentif-insentif yang diberikan di Indonesia. Jika diaspora memilih untuk menetap secara permanen di Indonesia, ini dikenal sebagai reverse brain drain. Namun, jika mereka hanya berkunjung sementara atau berbagi pengetahuan, ini merupakan bentuk brain circulation yang dapat memberikan manfaat dalam pertukaran pengetahuan, teknologi, dan keterampilan.

Pemerintah sebenarnya tidak perlu mendirikan badan atau lembaga baru untuk mengelola ini. Sebuah tim kecil yang tangkas dalam diplomasi dan bergerak cepat sudah cukup untuk menjangkau diaspora berbakat dan berinteraksi dengan pemangku kepentingan di Indonesia yang membutuhkan keahlian mereka. Pendekatan ini mirip dengan proses matchmaking dan headhunting dalam konteks kepentingan negara. Dengan menerapkan pendekatan ini, pemerintah dapat mengoptimalkan Potensi Diaspora Indonesia untuk mendukung pembangunan negara dengan efektif.

Dengan langkah-langkah tersebut, kita mampu mengoptimalisasi Potensi Diaspora Indonesia tidak hanya di bidang olahraga, tetapi juga di sektor-sektor penting lainnya. Sehingga, diaspora Indonesia dapat menjadi aset berharga yang memberikan kontribusi signifikan terhadap pembangunan negara, khususnya dalam mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045.

Hamdan Hamedan Direktur Eksekutif Indonesian Diaspora Network-United (2017-2018)

Sumber: https://news.detik.com/kolom/d-7422648/optimasi-potensi-diaspora-indonesia

Source link