Fusi Intelijen: Langkah Strategis untuk Kepentingan Bangsa

by -38 Views

Fusi Intelijen: Langkah Strategis untuk Kepentingan Bangsa

Sebelum pemilihan umum yang lalu, badan-badan intelijen di Indonesia mendapat kritik dari beberapa pihak. Kritik tersebut termasuk pernyataan Presiden Joko Widodo mengenai laporan mengenai kegiatan dan arah politik partai-partai di Indonesia yang dianggap sebagai penyalahgunaan kewenangan. Tuduhan juga dilontarkan terkait keterlibatan badan-badan intelijen dalam mendukung kandidat tertentu.

Sebenarnya, badan intelijen memiliki fungsinya sendiri, dimana dalam konteks intelijen strategis, Presiden adalah pengguna utamanya. Oleh karena itu, adalah hal yang wajar jika Presiden mendapatkan informasi terkini mengenai kondisi negara untuk mengambil keputusan yang tepat.

Fungsi utama intelijen adalah memberikan peringatan dini agar tidak terjadi kejadian strategis yang merugikan. Dalam proses ini, kumpulan informasi dari berbagai sumber, baik terbuka maupun tertutup, diolah dengan teknik analisis khusus untuk menghasilkan informasi yang berharga. Informasi menjadi elemen kunci dalam operasional intelijen.

Di era informasi yang terbuka seperti sekarang, analisis intelijen tidak hanya bergantung pada informasi tertutup yang diperoleh melalui operasi khusus. Informasi dari berbagai sumber seperti open source intelligence, social media intelligence, hingga crowdsourcing intelligence tersedia secara luas.

Tantangan bagi intelijen saat ini bukan hanya pada pengumpulan informasi, namun juga pada kemampuan untuk menyusun informasi tersebut. Maksudnya, integrasi berbagai jenis informasi menjadi krusial dalam kinerja intelijen.

Dalam kasus serangan teroris 9/11 di Amerika Serikat, kegagalan utamanya terletak pada ketidakmampuan badan-badan intelijen Amerika dalam mengaitkan informasi yang tersedia. Hal ini menyoroti pentingnya integrasi informasi intelijen, yang dikenal sebagai fusi intelijen.

Fusi intelijen memungkinkan pemanfaatan data yang lebih optimal dalam melindungi keamanan negara dan bangsa. Meskipun ide orkestrasi intelijen menuai pro dan kontra, namun penting untuk menciptakan sistem manajemen data intelijen yang lintas sekat organisasional.

Publik, termasuk akademisi, memiliki pandangan berbeda terkait ide orkestrasi intelijen. Namun, penguatan badan intelijen, terutama BIN, menjadi kunci mengingat kompleksitas tantangan keamanan saat ini.

Reformasi intelijen telah ada di Indonesia dengan berbagai kendali demokratis. Perbaikan bisa terus dilakukan tanpa mengurangi kewenangan intelijen. Akuntabilitas dapat ditingkatkan tanpa harus mengorbankan kinerja badan intelijen.

Karena itu, penting bagi badan intelijen untuk mampu menjangkau setiap wilayah di Indonesia. Penataan yang tepat memungkinkan pengumpulan data yang lebih luas dan integratif.

Broto Wardoyo
Dosen di Departemen Ilmu Hubungan Internasional dan Program Kajian Intelijen Stratejik, Universitas Indonesia

Editor: Wahyu Aji
Sumber: https://www.tribunnews.com/tribunners/2024/08/26/fusi-intelijen-untuk-kepentingan-bangsa

Source link